search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Polres Badung Amankan 2,8 Ton Mitan
Rabu, 18 November 2009, 19:00 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Polres Badung menggagalkan penyelundupan 2.800 liter (setara 2,8 ton) minyak tanah (mitan), pada Rabu (18/11). Mitan bersubsidi ini ternyata dipasok dari Daerah Banyuwangi, Jawa Timur.


Menurut Pahumas Polres Badung Kompol I Gusti Ayu Sasih, diamankannya ribuan ton mitan, setelah polisi menerima informasi dari masyarakat.

Informasinya menyebutkan, adanya truk mitan warna merah DK 9443 GL, masuk ke badung dan dikawal dua pelaku.
Truk itu muncul sekitar pukul 01.40 dinihari, persis didepan Pasar Beringkit, Mengwi. Petugas langsung action dan mengejar hingga di depan Bale Banjar Celuk, Desa Kapal.



Dalam penggeledahan, petugas menginterogasi supir truk bernama Buhadi (49) asal Singojuruh, Banyuwangi dan kernetnya Widodo. Sementara, petugas lainnya membuka terpal dibawah tumpukan karung isi dedak dan serabut kelapa.

Setelah digeledah, ternyata di bawahnya terdapat 14 drum masing-masing berisikan 200 liter mitan tanpa dilengkapi dokumen sah.

Supir dan kernet langsung kita amankan ke mako Polres Badung, mereka berstatus tersangka,ungkap Kompol Sasih, Rabu (18/11) .

Kedua tersangka mengaku mitan adalah milik Sutikno yang tinggal di Jalan Gunung Agung Puputan Baru, Gg I No. 4, Denpasar. Mitan bersubsidi itu dipasok dari Daerah Banyuwangi, Jawa Timur.

Pemiliknya sudah kita amankan dan mengaku memasok mitan dari Banyuwangi. Statusnya juga tersangka,ungkap Kompol Sasih.

Dipenyidik, Sutikno mengaku, sering memasok mitan ke Badung. Itu terjadi sekitar seminggu yang lalu dengan mengangkut 8 drum mitan. Sementara, Mitan dibeli di Banyuwangi dengan harga subsidi sebesar Rp 4 ribu.


Mitan lalu dijual di seputaran Denpasar dengan harga non subsidi berkisar Rp 6.500- 6.800. Untung yang diraih Sutikno cukup memuaskan, bisa meraup untung satu drum sebesar Rp 400 ribu. (spy)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami