search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ratusan Penumpang Selamat, Sembilan Luka Ringan
Kamis, 3 Desember 2009, 20:29 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Insiden pesawat Batavia Air jurusan Denpasar-Surabaya yang mengeluarkan asap saat hendak berangkat hari ini menyisahkan trauma mendalam ratusan penumpang. Delapan korban rata rata mengalami luka lecet di tumit dan satu korban mengalami pergeseran tulang kaki.

Salah seorang penumpang, Mohamad Ahyad (34) mengatakan, Rabu malam kemarin, dia akan berangkat dari Surabaya menuju ke Kupang.


Sales tekstil ini bercerita, saat itu pesawat bernomor lambung 7P701, sudah tiba di atas wilayah bandara El Tari Kupang NTT. Namun pesawat tidak bisa mendarat karena ada penutupan bandara, menyusul adanya pesawat Merpati yang tergelincir.

Pesawat Batavia Air mendarat kembali di Bandara Tuban, sampai Bandara Eltari dibuka,jelas pemuda asal Surabaya ini, kepada beritabali.com, Kamis (03/12) siang.

Tiba di Bandara Tuban Rabu malam sekitar pukul 21.30 Wita, mereka hanya diberikan makanan ringan dan tidak diberikan penginapan. Alasannya, bukan karena kesalahan pihak Batavia. Mereka menunggu sampai pagi sehingga penumpang marah kepada petugas.

Setelah kami marah -marah baru dibelikan nasi kotak,ujarnya.

Kamis (03/12) sekitar pukul 10.00 Wita, mereka diperintahkan naik ke badan pesawat karena akan diberangkatkan. Akan tetapi, saat hendak take off, ratusan penumpang kaget melihat sayap kiri belakang mengeluarkan asap tebal.

Akibatnya ratusan penumpang yang berjumlah 148 orang jadi gaduh.

Kami keluar semua, gaduh jadinya. Takut juga ada sayap kiri belakang mengeluarkan asap tebal, bebernya.

Ratusan penumpang yang berdesakan keluar selamat. Cuma 9 yang mengalami luka ringan namun satu diantara penumpang mengalami pergeseran tulang kaki.

Yang dirawat di rumah sakit Graha Asih ada 6 orang. Yakni Germani Kiu (27) Linda Ulpa (20 asal Malang, Hendrika F Ellu (19) Kupang, Priono (50) SBY, Silsilia (27) asal Kupang, Mulyani (37) Jombang.

Sementara di RSUP Sanglah 3 orang. Yakni, Ahyad (34) SBY, Yanti (24) Kupang, Baidhoi (24) asal Probolinggo. Nama penumpang terakhir ini harus dioperasi karena tulangnya bergeser.

Demikian dijelaskan Dokter AA Ngurash Jaya Kusuma, Direktur Pelayan Medis dan Perawatan RSUP Sanglah. Dikatakannya, penumpang yang dirawat di sanglah 2 laki dan 1 perempuan.

Semua rata rata luka lecet di tumit. Satu (Baidhoi) dirawat intensif akibat tulangnya bergeser. Biaya ditanggung Batavia,ungkapnya.

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami