Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comPurijah Melahirkan di Dalam Kapal Ferry
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Mengingat usia kandungannya sudah tua, Purijah (34) berniat pulang kampung. Namun keinginan warga Desa Pangkal Licin, Banyuwangi, Jawa Timur ini untuk melahirkan anak ketiganya di kampung halaman gagal terlaksana. Bayi yang dikandungnya keburu lahir di kapal ferry KMP Nusa Dua.
Dari informasi yang dihimpun, Selasa (5/1) menyebutkan Purijah bersama suaminya Zuna’i (45) hendak pulang ke kampung halamannya. Mengingat usia kandungannya semakin tua, ia berharap bisa melahirkan di sana.
Keduanya lalu berangkat dengan sepeda motor dari Kelating, Tabanan. Namun keinginan tersebut pupus lantaran ketika pintu KMP Nusa Dua yang ditumpangi pasutri ini ditutup
karena waktu muat sudah habis, Purijah tiba-tiba berteriak minta tolong.
Teriakan tersebut memancing kekagetan penumpang dan petugas dan berhamburan menuju asal suara. Ketika didekati, ternyata kepala bayi yang dikandung Purijah sudah mulai nongol ke dunia.
Perisitiwa ini membuat keberangkatan KMP Nusa Dua ditunda untuk memberikan kesempatan kepada Purijah memperoleh
pertolongan lanjutan.
Ketika Purijah digotong ke luar kapal, saat tiba di bagian dek bawah, bayi perempuannya sudah keburu lahir. Untuk memperoleh pertolongan lanjutan, Purijah dan bayinya langsung dilarikan ke Puskesmas Gilimanuk.
“Saat bayi itu lahir, wajahnya sudah membiru dan diduga sudah
meninggal. Tapi beruntung bayi itu selamat,” ujar seorang penumpang yang ikut menggotong Purijah.
Ketika ditemui di Puskesmas Gilimanuk, Purijah menuturkan memasuki Kota Negara dirinya sudah merasakan perutnya mules dan semakin bertambah ketika memasuki Melaya.
“Masuk Melaya, perut saya semakin mules namun saya dan suami memilih untuk melanjutkan perjalanan,” katanya.
Sesampainya di Pelabuhan Gilimanuk, mereka langsung naik KMP Nusa Dua, tapi ketika kapal hendak berangkat, perutnya semakin mules dan ketika celananya dibuka kepala anak ketiganya sudah nongol.
“Saya langsung menyuruh suami agar keberangkatan kapal ditunda. Lalu saya digotong banyak orang, setibanya di dek bawah anak saya sudah lahir, kemudian saya dibawa ke Puskesmas,”terangnya.
Sedangkan sang suami Zuna’i mengaku sempat shock ketika banyak yang mengatakan kalau bayi yang dilahirkan istrinya itu meninggal.
“Syukurlah, setelah ditangani petugas medis, bayi saya bisa selamat,” ujar buruh batu padas itu.
Zuna’i mengakui ketika dilahirkan wajah bayi perempuannya itu sudah membiru karena lama tertahan di perut ibunya.
“Beruntung dia bisa bernafas sehingga selamat,”ungkap Zuna’i yang tidak menduga kalau anak ketiganya akan lahir di
kapal.
Menurut Zuna’i, anak ketiganya diperkirakan lahir antara dua atau tiga pekan ke depan. “Tapi sudah keburu nongol di kapal. Mudah-mudahan ini pertanda baik,” pungkasnya. (dey)
Reporter: bbn/dey
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
