Peternak Nyaris Bangkrut
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Peternak ayam petelur di Desa Babahan, Kecamatan Penebel nyaris bangkrut terkena imbas cuaca ekstrem. Akibat cuaca yang tidak besahabat terutama cahaya kilat disaat mendung dan hujan lebat, ratusan ayam peternak stress dan tidak bertelor. Kejadian ini bedampak pada penurunan produksi telor peternak setempat hingga 25 persen. "Jika kondisi ini terus terjadi sampai tiga bulan kedepan. Para peternak pasti banyak yang gulung tikar," jelas I Nyoman Setia Yasa salah satu peternak ayam petelor di Desa Babahan, Kecamatan Penebel, Jumat (28/1).
Dikatakannya, akibat cuaca ekstrim, mendung disertai hujan dan kilatan petir, ratusan ayam milik peternak menjadi stress. Kalau sudah stress, ayam yang biasanya satu ekor bertelor tiga sampai lima butir telor namun karena kilatan petir paling banyak bertelor dua butir. "Bahkan ada yang sampai tidak bertelor, "jelas Satia Yasa Ia yang juga sebagai anggota DPRD Tabanan dari partai PKPB ini, menambahnya kalau keadaan ini terjadi sampai tiga bulan kedepan. Bisa dipastikan produksi telor merosot tajam. Bahkan peternak terancam merugi. "Meski produksi sekarang turun sampai 25 persen.
Peternak masih bisa bertahan karena dibantu oleh harga telor yang masih stabil," tandasnya. Dikatakanya, untuk rata-rata harga telor per butir yang dilepas peternak Rp 770 per butir. Harga itu diakuinya untuk sementara ini mampu menutup biaya produksi para peternak. "Kami berusaha bertahan dengan kondisi seperti ini.
Meski produksi turun tapi masih bisa menutup biaya produksi yang pak- pok,"tandasnya. Ia berharap, cuaca buruk seperti angin kencang dan kilatan petir tidak berlarut-larut. Sehingga ancaman kerugian bagi sebagian besar masyarakat Babahan yang bergelut di dunia peternakan ayam petelor dapat dihindari.
Reporter: bbn/nod