search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Museum Tolak Simpan, Cok Ace Siap Bangun Museum
Rabu, 9 Februari 2011, 17:55 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Meski Roberto Gamba warga Italia sudah dideportasi dari Bali, sekelumit persoalan muncul terkait barang bukti (BB) yang kini diamankan di Rumah Penitipan Benda-benda Sitaan Negara (Rubasan) Polda Bali. Bagaimana tidak, museum Bali menolak penyimpanan BB Gamba sementara Bupati Gianyar Cok Ace bersedia menyimpan dan siap membangun museum khusus pratima.

Lain hal, dari penelitian yang dilakukan Tim Balai Arkeologi Denpasar wilayah kerja Provinsi Bali, NTB, dan NTT, hanya dua BB pratima Gamba yang masuk benda cagar budaya.Sedangkan sisanya, BB yang disebut pratima adalah benda seni. sehingga tim Arkeolog menyarankan agar benda-benda itu dimasukkan di museum Bali. Sayangnya, pihak museum menolaknya dengan alasan pihak museum tidak pernah kehilangan benda purbakala.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Gde Sugianyar mengatakan, hingga saat ini BB milik Gamba masih tersimpan di Rumah Penitipan Benda-benda Sitaan Negara (Rubasan). Dikatakannya, sejauh ini belum bisa dipastikan keaslian pratima. Yang berhak mengatakan pratima tersebut asli adalah pihak pengempon dan pihak adat.

Hanya saja, dari penelitian yang dilakukan pihak pengempon dan pihak adat, ada beberapa pratima saja yang diakui. "Sedangkan sisanya kita masih minta bantuan Arkelogi," terangnya, pada Rabu (09/02).Nah, dari pengecekan Arkeologi hanya dua benda yang terindikasi sebagai benda purbakala, yakni dua buah patung singa. Sedangkan sisanya dikategorikan sebagai benda seni.

Pun dari penelitian, BB pratima tersebut berlapis emas dihiasi permata sebagaimana lazimnya benda abad ke XVII yang mirip pratima. Namun, dari penjelasan pihak Arkeologi, BB tersebut banyak ditiru dan di jual dan belum disertai proses sakralisasi.Pihak Arkeologi menyebutkan, BB bisa disebut benda seni dan bukan benda purbakala sebagaimana pratima, bebernya.

Sebelumnya, pihak Arkeologi menyarankan benda itu dititipkan di Museum Bali. Namun, setelah pihak polda bersurat ke pihak museum Bali, museum menolak. Alasanya, tempat museum tidak mencukupi untuk menampung ratusan benda seni itu. Bahkan, pihak museum juga tidak pernah merasa kehilangan benda-benda yang dimaksud.Meski ditolak pihak museum, Kombes Sugianyar menegaskan, Bupati Gianyar Cok Ace bersedia menyimpan benda tersebut dan berencana akan membangun museum khusus pratima. Bupati Gianyar (Cok Ace,Red) menawarkan untuk membangunkan museum, jelasnya.

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami