search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Nyepi di Seririt Diwarnai Bentrokan Antar Warga
Jumat, 23 Maret 2012, 23:37 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Perayaan hari raya suci Nyepi tahun Saka 1934 di Buleleng diwarnai dengan aksi bentrokan antara kelompok pemuda di Seririt yang mengakibatkan tiga warga Kampung Madura mengalami luka, sejumlah rumah, dua buah rombong dagangan dan satu mobil sedan mengalami kerusakan, bahkan satu unit sepeda motor dilempar ke sungai yang berlokasi di sebelah timur peristiwa.

Meletusnya peristiwa bentrokan antara pemuda tersebut berawal saat malam menjelang Hari Nyepi dan kemudian berlanjut hingga dinihari, bahkan hingga Jumat (23/3) malam, ratusan aparat keamanan dari Kepolisian dan TNI Angkatan Darat masih berjaga-jaga sejumlah titik, khususnya di Jalan S Parman dan Jalan Diponogoro Seririt.

“Suasana sudah dapat dikendalikan hingga malam ini, fokus kita bagaimana pelaksanaan hari raya nyepi dapat berlangsung dan memang kita menempatkan pengamanan di beberapa titik di wilayah Seririt hanya untuk mengantisipasi agar tidak meluas,” ungkap Kepala Bagian Opersaional Polres Buleleng, Kompol Ida Putu Wedanajati.

Peristiwa bentrok antar pemuda di Seririt, Jumat (23/3) dinihari berawal saat puluhan pemuda dengan menggunakan sepeda motor dengan membawa batu melakukan penyerangan ke Kampung Madura yang mengakibatkan Jaya Sanjaya (22), Rahmat alias Mamat (25) terluka pada bagian wajah. Sedangkan Arifin (35) terluka pada bagian kepala akibat dihantam batu.

”Ada tiga warga Kampung Madura yang mengalami luka dari peristiwa tersebut dan telah ditangani secara medis, nanti akan kita lanjutkan melalui pendalaman kasus ini,” papar Wedanajati. Berdasarkan keterangan dan sejumlah informasi di lokasi peristiwa menyebutkan, peristiwa tersebut berawal dari ulah sekelompok pemuda yang dalam keadaan mabuk mengendarai lima sepeda motor mengelilingi kota Seririt.Saat melintas di tempat kejadian perkara, tepatnya di Jalan Diponegoro, kelompok pemuda yang diantaranya teridentifikasi bernama Koming dan Andika tanpa sebab yang jelas menantang sambil teriak.

“Warga sekitar awalnya tidak menggubris, karena tidak diladeni mereka kemudian melakukan tindakan brutal dengan memukul dan melempar dengan batu yang sebelumnya sudah dipersiapkan,” ungkap seorang warga. Aksi penyerangan itu megakibatkan Jaya Sanjaya terluka pada bagain mulut dan hidung akibat terkena pukulan, sedangkan Mamat menderita luka serius pada bagian hidung akibat terkena hantaman batu.

Warga yang marah melihat aksi brutal itu lantas berusaha melakukan pembalasan, lantaran terdesak dan kalah jumlah kelompok pemuda tersebut melarikan diri dan memanggil warga Jalan Ngurah Rai dan Desa Patemon, bahkan sebuah sepeda motor Jupiter Z nopol DK 5108 VT tertinggal di lokasi menjadi sasaran kemarahan warga yang dilempar ke sungai dari atas jembatan.

Tidak beberapa lama, kelompok pemuda tersebut kembali datang dengan jumlah yang lebih besar, bahkan satu warga Kampung Madura kembali menjadi sasaran penyerangan saat mengantarkan dua orang yang terluka melapor ke polisi, Arifin dihantam batu yang mengakibatkan terluka pada bagian dahi dan terpaksa menerima delapan jahitan, bahkan ditempat tersebut terjadi saling serang dengan menggunakan batu.

Sementara, upaya pengamanan yang dilakukan Polsek Seririt yang diperkuat Koramil Seririt tidak mampu meredam aksi kedua belah pihak, bahkan beberapa kali terdengar tembakan peringatan aparat untuk menghalau massa, namun tidak mampu meredam aksi tersebut, hingga kemudian beberapa jam setelah datangnya Pasukan Dalmas dan 900 Raider, kondisi sudah dapat dikendalikan. 

Reporter: bbn/sas



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami