search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Derry Sulaeman, Ingatkan Koruptor dan Teroris Lewat Lagu
Rabu, 7 November 2012, 21:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Penyanyi, musisi, yang juga pendakwah, Derry Sulaiman, Selasa malam (06/11/2012), memperkenalkan single lagunya yang berjudul 'Dunia Sementara Akherat Selamanya' atau DSAS, di Denpasar Bali. Lewat lagu bernuansa religi ini, Derry ingin mengingatkan umat manusia agar berhenti berbuat kejahatan dan mulai menabung kebajikan untuk persiapan ke dunia akherat.

Singel lagu DSAS ini diperkenalan Derry Sulaimen di sebuah rumah makan di Jalan Mahendradatta Denpasar. "Lagu ini saya ciptakan di India, di dalam kereta api saat saya dan teman saya pak Zaenal sedang mengadakan perjalanan ke sana beberapa waktu lalu. Inspirasinya, siapapun kita, apapun jabatan kita dan latar belakang kita, kaya atau miskin, pada akhirnya semua akan mati, itu sudah pasti dan harus disadari," ujarnya.

Singel lagu DSAS ini kemudian digarap secara profesional di Bandung bersama beberapa musisi ternama seperti Ray Nineball, Sunu Matta Band, Wok Matta band, Rezza Noah band, Dannar Cassanova, dan Indra Q. "Singel lagu ini dalam penggarapannya didukung oleh para musisi yang sudah punya nama di kancah musik nasional. Mereka semua mendukung dan membantu saya saat rekaman lagu ini," ujarnya.

Selain singel lagu DSAS, Saat ini Derry juga sudah menyiapkan 10 buah lagu untuk albumnya. Album religi ini rencananya akan diluncurkan satu atau dua bulan menjelang bulan Ramadhan mendatang. "Saya mau orang yang mendengar lagu ini menjadi cerdas, dan makin mengerti tentang tujuan hidup ini. Orang cerdas itu pasti ingat akan kematian. Karena ingat suatu saat akan mati, maka dia akan selalu takut untuk berbuat kejahatan, seperti korupsi, narkoba, teroris, dan lain sebagainya," ujarnya.

Meski lagu rohani DSAS ini bernuansa Islami dan dinyanyikan oleh seorang Muslim, namun Derry menyatakan lagu ini bersifar universal, bisa dinikmati oleh pecinta musik dari agama apapun. "Pesan yang disampaikan dalam lirik lagu ini saya rasa ada di semua keyakinan, bahwa kita semua akan mati. Oleh karena itu lagu ini bisa didengarkan oleh siapa saja, universal. Kebetulan saja lagu ini dinyanyikan oleh seorang muslim," ujarnya.

Lagu rohani DSAS ini, kata Derry, sudah diunggah ke situs video youtube.com satu bulan lalu. Dan semenjak diunggah ke youtube, lagu DSAS ini sudah dilihat lebih dari 10 ribu orang di seluruh dunia. Derry Sulaiman lahir di Solok, Padang Sumatera Barat.

Sebelum aktif menjadi pendakwah agama seperti saat ini, Derry sebelumnya merupakan seorang pemusik aliran metal underground. Ia pernah bermain sebagai gitaris di kelompok musik Betrayer, Gibraltar, dan Born By Mistake. "Tahun 1999 hingga 2004 saya main musik di Legian Kuta. Sebelumnya saya juga main musik di Jakarta. Saya hijrah ke Bali dengan tujuan untuk menjadi musisi underground metal yang profesional, bisa main hingga ke luar negeri. Tapi di Legian Kuta juga saya akhirnya tobat dan mulai tekun belajar agama," ujarnya. Selain sibuk sebagai pendakwah agama Islam, Derry juga sibuk dengan kegiatan melukis kaligrafi. Kini Derry lebih dikenal sebagai pendakwah agama Islam dan seniman kaligrafi, dibanding musisi underground.

"Tapi saya akhirnya kembali bersinggungan dengan dunia seni musik, lewat musik religi. Memang jalannya di sini, namun kini tidak di jalur musik underground lagi seperti dulu," ujarnya. 
 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami