search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pedagang Ancam Duduki Bandara Ngurah Rai
Jumat, 26 Juli 2013, 14:49 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Tuban. Untuk kesekian kalinya seribuan pedagang Bandara Ngurah Rai yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Bandara (P2B) melakukan aksi demo. Mereka menuntut konsultan agar merelokasi pedagang lama dan mengancam akan menduduki bandara internasional itu.

Pengunjuk rasa membawa poster dengan berbagai tuntutan melakukan aksi long march sekitar 500 meter menuju kantor Konsultan Pengelola Bandara, Grama Vikash Kendra (GVK) di kawasan Jalan By Pass Ngurah Rai.

Aksi demo yang dipimpin Ketua P2B I Wayan Sukses itu mengancam akan melakukan aksi massa yang lebih besar, jika tuntutan mereka hari ini tidak ada kepastian relokasi.

"Kita akan terus berjuang sampai puputan. Bahkan kita duduki bandara karena kita masyarakat Bali merasa terusir dari bandara kita sendiri," ujar Sukses dalam aksi demonya di sekitar Jalan By Pass Ngurah Rai, Jumat (26/7/2013).

Aksi demo para pedagang besar-besaran kali ini, kata Sukses, setelah sebelumnya mereka telah menggelar beberapa kali unjuk rasa dan berjuang untuk tetap bisa berdagang di dalam bandara. Pihak pengelola Bandara Ngurah Rai awalnya menjanjikan akan merelokasi para pedagang, namun hingga waktu yang dijanjikan belum juga terealisasi.

"Pedagang yang ada harus segera direlokasi dan 1.500 meter persegi dialokasikan tempat sesuai kesepakatan," tegasnya.

Para pedagang yang berunjuk rasa merasa terusir secara halus dari Bandara Ngurah Rai sejak renovasi berlangsung beberapa waktu lalu. "Kita menuntut relokasi karena kini para pedagang yang sudah belasan tahun berjualan di dalam bandara tidak mendapat tempat lagi  berdagang di Bandara Internasional Ngurah Rai," jelasnya.

Sukses mengaku, setelah Bandara Ngurah Rai direnovasi, pengelola tempat usaha bandara membuka tender untuk tempat usaha di dalam bandara dengan harga dan minimal omzet per tahun yang sangat memberatkan pedagang lama. Para pedagang lama merasa gagal bersaing dalam tender yang mereka nilai tidak masuk akal. (dws)

 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami