search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
SMS Pengakuan Kalah Pemilu 2014 dari SBY
Kamis, 17 April 2014, 15:46 WITA Follow
image

beritabali.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebenarnya sudah mengaku partainya 'kalah' di pemilu legislatif yang dilaksanakan 9 April 2014. Setelah hitung cepat lembaga survei menempatkan Partai Demokrat hanya kisaran 10% atau urutan keempat setelah PDIP, Golkar, dan Gerindra, SBY membuat pernyataan mengaku kalah itu.

Namun, pada 11 April 2014, SBY juga membuat pernyataan yang berupa pesan singkat atau SMS. Seperti biasa, SMS itu untuk para elit partai yang diteruskan ke seluruh kader.

SMS ini pula mendapat respon dari mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum. Anas yang kini ditahan di Rutan KPK ini meminta SBY tidak menyalahkan kader karena suara anjlok. Tapi menurut Anas, buruknya pemerintahan SBY menjadi faktor utama merosotnya suara partai.

Memang dalam SMS itu SBY menekankan faktor korupsi kader dan serangan media, sehingga suara anjlok. Termasuk berisi target SBY yang tetap akan berjuang untuk Demokrat agar Pemilu 2019 bisa menang.

Berikut isi lengkap SMS SBY itu:

Dari : Ketua Umum Partai Demokrat
Kepada : Para Pimpinan dan Kader Partai Demokrat

Para Kader Partai Demokrat yang saya cintai,

1. Pemungutan suara dalam rangka Pemilu Legislatif 2014 telah dilaksanakan. Hasilnyapun kita sudah mengetahuinya. Untuk Partai Demokrat (10 %) itulah suara yang dapat kita raih bersama.

2. Di satu sisi kita bersedih, karena suara PD jauh lebih rendah dari perolehan kita pada Pemilu 2009. Namun, di sisi lain kita ber syukur, karena 1 bulan terakhir sebelum pemilu, hampir semua lembaga survey mengatakan elektabilitas kita hanya 5 - 7 % saja.

3. Ditinjau dari tergerusnya secara tajam elektabilitas PD akibat gempuran sejumlah kalangan dan media masa, akibat kasus korupsi beberapa kader, perolehan kita itu tidaklah jelek. Apalagi kita belum punya Capres unggulan, sebagaimana halnya pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 dulu. Kita juga tidak punya dana yang melimpah, termasuk televisi, yang ternyata sangat menentukan perolehan partai dalam sebuah pemilu.

4. Kita sudah berupaya maksimal. Saya sendiri telah melakukan semua hal, melebihi apa yang saya lakukan pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 dulu. Oleh karena itu tidak perlu menyesal, terus bersedih dan apalagi saling salah menyalahkan.Percayalah ini sebuah kemenangan yang tertunda bagi partai yang amat kita cintai.

5. Saya bertekad untuk memenangkan Pemilu Tahun 2019 mendatang. Dengan tekad yang membaja dan kerja keras kita bersama, serta dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Swt, saya yakin kita bisa meraihnya. Setelah tidak menjadi Presiden saya justeru lebih bisa mencurahkan pikiran, waktu dan tenaga saya, bersama para kader sekalian, untuk kembali memperkuat dan membesarkan partai kita. Ke depan nanti, tentu akan kita lakukan pembenahan, penataan dan pembangunan partai secara sungguh-sungguh dan besar-besaran, dengan kebijakan dan strategi yang tepat.

6. Dalam situasi seperti ini, menanggapi hiruk pikuk politik menuju ke pemilihan Presiden mendatang, kita harus tenang. Tidak perlu kita bertindak grusa-grusu. Tidak perlu kita kehilangan kepercayaan diri. Kita punya posisi dan harga diri yang harus kita junjung tinggi. Partai kita bukan partai oportunis. Saya minta para kader tidak mengeluarkan komentar yang tidak semestinya. Jangan pula melakukan manuver-manuver yang tidak perlu. Jangan clometan sendiri-sendiri. Kalau ingin sukses di masa depan, dengarkan arahan dan instruksi saya.

7. Saya memahami kesedihan dan kekecewaan para kader. Sesunggunya sayalah yang paling sedih dan kecewa. Tetapi, kita tidak bisa melangkah ke depan dan membangun sukses di hari esok dengan berbekal kesedihan dan kekecewaan. Yang kita perlukan adalah semangat baru, tekad yang membaja, optimisme, serta persatuan dan kekompakan kita, untuk bersama-sama membesarkan dan memperkuat Partai Demokrat. Itulah jalan yang hendak kita tempuh. Itulah masa depan yang tengah kita tuju. Namun, bagi kader dan simpatisan PD yang merasa tidak nyaman lagi berada di PD dan bermaksud ingin meninggalkan PD guna mencari peluang politik yang lebih baik, meskipun saya sedih, saya persilahkan. Yang kita perluakan ke depan ini adalah para kader yang setia kepada partainya, serta yang memiliki hati dan pikiran senasib-sepenanggungan yang kuat. Juga kader yang mendengarkan dan mematuhi garis organisasi serta arahan pemimpinnya.

8. Terakhir, saya ucapkan terma kasih dan penghargaan kepada para pimpinan, kader dan simpatisan partai yang telah berkorban dan bekerja keras dalam pemilu legislatif yang baru saja kita lakukan. Kepada Kahar PD dan para Ketua DPD PD agar meneruskan SMS ini kepada semua kader dan simpatisan PD di manapun mereka berada. Selamat berjuang. Tuhan beserta kita.Jakarta, 11 April 2014 Pkl. 11.00. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami