search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Forensik Periksa Potongan Mutilasi dengan Standar Interpol
Selasa, 24 Juni 2014, 14:51 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Aparat kepolisian Polda Bali dan Polres Klungkung telah berhasil mengungkap kasus pembunuhan dengan cara mutilasi di Klungkung Bali. Meski telah berhasil mengungkap tersangka dan identitas korban, namun tim forensik Rumah Sakit Sanglah Denpasar tetap bekerja untuk memastikan identitas korban mutilasi.

Hingga hari ini  tim forensik Rumah Sakit Sanglah Denpasar telah melakukan tes DNA dan pemeriksaan darah terhadap keluarga korban, yang diduga bernama Diana Sari, asal Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Hingga hari ini, tim forensik RSUP Sanglah Denpasar juga masih menunggu kiriman sisa-sisa potongan tubuh korban lainnya untuk dilakukan otopsi.

Meski pihak kepolisian sudah mengungkap identitas korban, yakni seorang wanita asal Sumbawa NTB, namun pihak forensik RSUP Sanglah tetap bekerja memeriksa potongan tubuh korban mutilasi. Standar yang digunakan adalah standar interpol dan hasilnya baru bisa diketahui 10 hari mendatang.

"Kita telah memeriksa DNA potongan tubuh korban untuk menentukan apakah potongan tubuh ini berasal dari satu orang atau tidak. KIta juga sudah ambil sampel darah dari ayah dan ibu korban, kita cocokkan dengan jaringan yang kita dapatkan. Standar kita pakai standar Interpol, dengan pemeriksaan 16 locus DNA. Sekitar 10 hari lagi sel DNA itu kita akan ketahui,"jelas dr Ida Bagus Alit, Kepala Bagian Forensik RS Sanglah, di Denpasar (24/6/2014).

Bagus Alit menambahkan, pihaknya kini belum bisa menyatakan secara pasti, identitas korban mutilasi meski sudah diungkap pihak kepolisian.

"Jadi dalam standar pembuktian kita mengenal istilah 'beyond reasonable doubt', harus tidak ada keraguan lagi. Jika semua pemeriksaan selesai, 99,99 persen kita akan tahu siapa sesungguhnya korban. Akan ada kecocokan sampel darah antara orang tua dan korban, akan bisa dipastikan identitas yang sebenarnya,"ujar ALit.

Mengenai potongan tubuh korban, Alit menyatakan potongan tubuh korban lainnya belum ada yg dikirim ke RSUP Sanglah.

"Hingga kini baru ada 3 buah kantong plastik yang terdiri 7 potongan tubuh korban, yang lainnya belum ada,"jelasnya.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami