search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ungkap Mutilasi di Klungkung, Polisi Periksa 19 Saksi
Rabu, 25 Juni 2014, 23:32 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Untuk mendalami kasus yang tergolong tersadis di dunia yakni pembunuhan dengan cara memotong-motong tubuh korban atau mutilasi dan menguliti korban diwilayah Klungkung, jajaran kepolisian daerah Bali hingga kini telah memeriksa 19 orang saksi.

Kasat Reskrim Polres Klungkung, AKP Nyoman Wirajaya menyatakan saksi-saksi yang diperiksa itu diantaranya adalah buruh bangunan yang bekerja di depan kos-kosan korban yang juga menjadi lokasi pembantaian yang menggemparkan warga Bali tersebut.

"Dari buruh bangunan ada 3 orang saksi yang kita periksa. Selain itu, ada juga dari teman kos korban," ujar Wirajaya, Selasa 24 Juni 2014.

Atas tindakan sadis tersebut, Wirajaya mengaku akan menjerat pelaku dengan pasal 338 atau 340 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup atau hukuman mati. Menurut Wirajaya, kronologis pengungkapan kasus ini berawal dari informasi masyarakat. Untuk itu polisi mengaku sangat beterima kasih kepada masyarakat yang telah membantu mengungkap kasus ini.

Ia menuturkan, begitu warga menemukan potongan tubuh di Dusun Gembalan, Selat, Klungkung, polisi lalu menunggu tentang jenis kelamin korban. Begitu diketahui jenis kelaminya polisi langsung melakukan analisis dan evaluasi (anep). Reskrim Klungkung kemudian melakukan pembagian tugas.

Polisi juga menelusuri laporan orang hilang yang berjenis kelamin wanita. Ada beberapa laporan yang masuk namun laporan dari luar Klungkung seperti Bangli dan Karangasem ternyata tidak tepat. Namun justru laporan dari Klungkung yang positif yakni informasi kalau ada seorang wanita kos di Jalan Kenyeri IX yang pergi dari kos tanpa sepengetahuan warga atau pihak keluarganya.

Selain itu, sambung Wirajaya, pihaknya juga mendapat laporan dari warga atau buruh bangunan di depan kos-kosan tersebut sempat ada aliran darah bercampur air dari got kos-kosan tersebut. Darah tersebut berjumlah besar. Warga itu tahu darah karena baunya amis sekali.

"Darahnya cukup banyak. Kalau darah binatang tidak mungkin sebanyak itu. Darah tersebut dilihat buruh dan warga kos lainya," jelas mantan Kapolsek Tabanan tersebut.

Pihak kepolisian berkeyakinan jika korban mutilasi yaitu Diana Sari alias Nana, kata Wirajaya, karena adanya ciri-ciri fisik yang sesuai dengan korban. Seperti adanya tahi lalat di leher sebelah kanan, gigi agak masuk kedalam. Selaian itu, juga dari keterangan saksi-saksi yang juga menguatkan korban.

Salah satunya adalah saksi dari seorang sopir truk yang sempat mendengar dan melihat sepeda motor jenis Mio yang belakangan diketahui dengan nopol EA 6692 AG milik korban yang kerap dipakai pelaku. Saksi berinisial WB (25) adalah sopir truk asal Karangasem dan istrinya yang juga kos disana.

"Saksi kerap bangun jam 02.00 dini hari untuk ambil material pasir di Galian C Karangasem. Saat terbangun (17/6) dini hari mendengar ada motor Mio keluar dan sempat melihat ternyata Mio korban," tandasnya. 

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami