search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Barang Bukti Pratima Curian Dilaporkan Hilang, Rusak, dan Ditukar
Selasa, 23 September 2014, 16:44 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sejumlah barang bukti 'pratima' (benda sakral pura) kasus pencurian, dilaporkan hilang saat dititipkan di Rumah  Penyimpanan Barang Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas 1 Denpasar dan Museum Bali. Selain dilaporkan hilang, sejumlah pratima  hasil curian yang dititipkan di Rupbasan dan Museum Bali, juga dilaporkan rusak dan ditukar dengan barang lain.

Hal ini disampaikan koordinator Aliansi Pelindung Budaya Daerah (APBD) Bali, Ketut Resmiyasa, di Denpasar, Selasa (23/9/2014). Laporan ini diterima setelah APBD Bali menggelar dialog dengan pihak Roberto Gamba, di Sekretariat APBD Bali, jalan Tukad Citarum Denpasar. Pertemuan dihadiri sejumlah ormas yang tergabung dalam APBD Bali yakni Sandhi Murti, Gases, Cakra Wahyu, KMHDI, Gasos, dan berbagai komponen lainnya.

Resmiyasa menjelaskan, laporan ini diterimanya dari pihak Roberto Gamba, warga Italia yang sebelumnya divonis bersalah dalam kasus pencurian pratima pura di Bali.

"APBD menerima laporan dari pihak Roberto Gamba, bahwa ada sejumlah pratima yang sebelumnya disita dari Gamba dan kemudian dititipkan Polda Bali di Rupbasan dan kemudian di Museum Bali, hilang dan ditukar. Setelah dicek oleh pihak Gamba, istri Gamba bilang ada beberapa barang bukti pratima yang hilang, rusak, dan ditukar. Polda Bali harus menyelidiki laporan ini, benar atau tidak laporan ini," ujar Resmiyasa.

Resmiyasa menyatakan, berdasarkan data yang dimiliki APBD Bali, pratima hasil curian yang dititipkan di Museum Bali sebanyak 400 lebih pratima. Nilai pratima per item nya di pasar gelap barang antik dunia, mencapai milyaran rupiah.

"Ini harus disikapi serius Polda Bali, jangan sampai ada pihak yang bermain-main dengan barang bukti pratima hasil curian ini untuk keuntungan pribadi,"tegas Resmiyasa.

Resmiyasa menyatakan, terkait pratima curian, pihak Roberto Gamba sudah mempunyai itikad baik, yakni ingin menyerahkan pratima hasil curian kepada warga Bali.  

"Roberto Gamba sudah bersedia mengembalikan pratima yang menjadi barang bukti kepada warga Bali, tapi Gamba tida rela barang bukti pratima hasil curian itu dikuasai oleh orang yang tidak berhak. Gamba sangat menyesalkan ada barang bukti yang hilang atau tertukar saat dititipkan Polda Bali ke Rupbasan Denpasar dan Museum Bali,"ujarnya.

Menurut Resmiyasa, awalnya barang bukti pratima hasil curian disimpan di ruang reskrim Polda Bali, lalu pindah ke Rupbasan Denpasar, dan terakhir dipindah ke Museum Bali.

"Kita dorong Polda Bali agar menelusuri laporan ini, agar jangan sampai pratima ini lolos keluar Bali apalagi keluar negeri. Usut tuntas, jangan dibiarkan,"tegasnya.

Sementara pengacara Roberto Gamba, Jacob Antolis, menyatakan, pihaknya sudah pernah meminta penjelasan ke Polda Bali, soal info hilang dan tertukarnya barang bukti pratima curian yang disita dari Roberto Gamba.

"Kita pernah cek barang bukti pratima yang ditipkan di Rupbasan. Ada yang gadingnya hilang dan diganti kayu. Ada yang dicongkel, ditukar, dan hilang. Kita tidak ingin ada yang bermain dalam kasus ini untuk keuntungan pribadi. Kita meminta kepada Polda Bali agar menelusuri laporan ini,"ujarnya.

Menurut Jacob, Roberto Gamba ingin agar pratima yang disita dari rumahnya dikembalikan kepada warga Bali, bukan kepada orang atau pihak-pihak yang tidak berhak.

"Roberto Gamba yang kini sudah kembali ke Italia, juga tidak mau namanya dikait-kaitkan terus dengan kasus pencurian pratima. Bahkan dia siap membantu membuatkan museum khusus di Bali untuk menyimpan pratima-pratima atau benda cagar budaya milik warga Bali,"ujar Jacob Antolis.

 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami