Penyayang Anjing Eropa Protes Warung RW di Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Aktivis penyayang anjing dari Prancis, mengecam aksi penyiksaan terhadap anjing di Bali. Aktivis penyayang anjing ini juga mengecam adanya kebiasaan mengkonsumsi dan usaha warung makan yang menyediakan menu daging 'RW' (anjing) di Bali.
Aksi protes ini disampaikan aktivis penyayang/pecinta anjing asal Prancis, Martine Moeremans, dalam rilisnya ke redaksi beritabali.com (27/11/2014).
Dalam emailnya, Martine mengecam adanya tindak penyiksaan terhadap anjing di Indonesia, khususnya di Provinsi Bali.
"Kami meminta Pemerintah Indonesia untuk melarang konsumsi daging anjing, khususnya di Propinsi Bali, dimana anjing ditangkap di jalanan. Anjing-anjing ini dijebak dan kemudian dibawa dengan mobil bak terbuka, kaki dan mulut diikat sehingga anjing tersebut tidak bisa bernafas. Sebelum disembelih, anjing-anjing malang ini disiksa oleh yang menangkap dan membawa mereka ke lokasi pemotongan. Leher anjing malang ini kemudian digorok sehingga mereka mati perlahan,"jelas Martine.
Anjing sebagai hewan cerdas dan sensitif, menurut Martine, diciptakan Tuhan untuk membantu umat manusia, dan bukan untuk dihidangkan sebagai makanan dengan cara-cara sadis.
"Di Indonesia, sebagaimana di negara-negara Asia, anjing dibantai tanpa belas kasihan, dalam cara-cara yang mengerikan dan barbar. Anjing bukanlah jenis hewan untuk dikonsumsi dagingnya, karena anjing merupakan sahabat manusia yang paling setia,"pungkasnya.
Martine berharap Pemerintah Bali melarang aneka bentuk penyiksaan anjing, termasuk mengkonsumsi daging anjing yang dibunuh dengan cara-cara kejam.
Reporter: bbn/net