search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pelabuhan Marina Benoa Terhambat Ijin Walikota Denpasar
Selasa, 10 Februari 2015, 05:16 WITA Follow
image

bbn/ist/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Jika tidak ada aral melintang, maka pada tahun 2018, Pelabuhan Benoa Bali akan berubah menjadi Pelabuhan Marina. Pelabuhan marina untuk pelabuhan pariwisata itu, pengerjaannya membutuhkan waktu selama 18 bulan. 

"Rancangan pelabuhan benoa jadi pelabuhan marina untuk pariwisata sudah dirancang sejak 3 tahun lalu. Pembangunan hanya 18 bulan saja, cuman perijinan yang lama," kata Direktur Utama PT. Pelindo III Cabang Benoa, Bali, Ali Sodikin di Denpasar,
Senin (9/2/2015).

Menurut Ali, pelabuhan marina itu sudah disetujui oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika sejak tahun 2013 lalu. Pastika, tutur Ali, sudah mengeluarkan rekomendasi berupa Rencana Induk Pelabuhan (RIP).

"Namun sayang, sampai sekarang Walikota Denpasar belum menyetujui dan memberikan Rencana Induk Pelabuhan. Pelabuhan Marina itu harus mendapat persetujuan Gubernur Bali dan Walikota Denpasar," ungkap Ali.   

Lebih jauh Ali menuturkan panjang dermaga timur untuk kapal pesiar saat ini mencapai 306 meter dan jika nantinya menjadi pelabuhan marina akan dikembangkan menjadi 600 meter. Sementara, anggaran yang disiapkan baru bisa ditentukan setelah dikeluarkan RIP dari Walikota Denpasar.
 
"Pelabuhan Marina nanti akan ada zona hijau penanaman pohon untuk menjaga lingkungan yang luasnya sekitar 300 meter lebih. Pelabuhan Marina yang akan kita siapkan bisa menampung ratusan kapal yact. Rata-rata satu kapal yact harganya Rp 150 miliar," tuturnya. 

Selain itu, ujar Ali, Pelabuhan Marina nantinya akan didukung marina suport seperti taman hijau, pusat perbelanjaan berupa mall seperti yang terdapat di Singapore. Untuk kebersihan pengolahan ikan akan menggunakan standar Jepang.

 

"Akan ada zona entertaint (tempat hiburan) dan zona penunjang seperti cafe dan lainnya. Adanya Pelabuhan Marina maka tamu bertambah dan akan banyak menyerap tenaga kerja. Standar keamanan harus memenuhi standar Internasional Marine Organisation
(IMO) yang dikeluarkan PBB," pungkasnya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami