Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Pembantaian Anjing, Warga Asing Ancam Tidak Kunjungi Bali

Jumat, 13 Februari 2015, 08:20 WITA Follow
image

bbn/net/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Upaya penanganan anjing liar dan pembantaian anjing di Bali untuk dijual di warung RW, kembali mendapat sorotan warga negara Asing. Jika pembantaian anjing di Bali terus dilakukan, warga asing mengancam tidak akan mengunjungi Bali.

Protes ini antara lain disampaikan Laurent Simonpietri, warga Prancis yang beralamat 77220 Gretz-Armainvilliers, Prancis.
Dalam surat elektroniknya ke beritabali.com, Laurent antara lain menyoroti penanganan anjing liar di Bali yang dinilai brutal dan tidak memperhatikan hak-hak perlindungan binatang.

"Di satu desa saja pada bulan Desember terdapat 99 anjing yang diracun. Akhir Januari, ada anjing yang sehat dan sudah divaksin ditembak di Pantai Kuta jam 3 pagi. Warga dan turis sangat menyayangi anjing tersebut dan mereka merasa kecewa dan sedih," ujar Laurent dalam emailnya (13/2/2015).
 
Laurent mendesak Pemerintah Bali agar bekerjasama dengan organisasi perlindungan binatang dan spesialis kesehatan manusia dan binatang, agar ada solusi penanganan rabies yang berkelanjutan di Bali.

Dalam emailnya, Laurent juga menyoroti pembantaian anjing di Bali untuk konsumsi di warung RW atau warung yang menjual menu daging anjing. Di Bali sendiri diperkirakan terdapat sekitar 70 warung yang menjual menu daging RW.

"Anjing-anjing tersebut dibantai secara brutal untuk kemudian diolah menjadi makanan di warung RW. Bahkan ada yang dicuri dari rumah pemiliknya. Anjing-anjing ini kemudian dikuliti dan direbus, bahkan saat mereka masih hidup,"ujarnya.

Laurent menyatakan, selama Pemerintah Indonesia membiarkan praktek-praktek pembantaian terhadap anjing, maka ia tidak akan berkunjung ke Indonesia. "Selama praktek barbar di luar batas kemanusiaan ini tetap berlangsung, saya tidak akan pergi berkunjung ke Indonesia," ujarnya.

Terkait hal ini, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan, jumlah anjing liar menjadi masalah serius di Bali saat ini. Saat ini terdapat 500 ribu anjing termasuk anjing yang dirawat dan hidup liar. Sementara jumlah penduduk Bali tercatat 4 juta jiwa.

"Keputusan eliminasi terpaksa diambil karena banyaknya anjing liar di Bali, ini untuk mencegah munculnya wabah rabies di Bali. Warga Bali agar merawat anjingnya dengan baik, anjing liar yang tidak diurus, kita eliminasi saja," ujar Pastika, belum lama ini.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami