search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Nikmati Ikan Bakar Panorama Laut Lepas Ala Pabuahan
Minggu, 2 Agustus 2015, 10:35 WITA Follow
image

baliterkini.com/eka juni artawan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com, Jembrana. Ketika berkunjung di Jembrana, menu seafood seolah menjadi hidangan wajib selain menu legendaris Ayam Betutu Men Tempeh. Aneka olahan sefood bisa kita temukan di Pantai Pabuahan yang menawarkan sajian seafood bakarnya.
 
Pantai Pabuahan berada di Banjar Pebuahan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana ini memang terletak di pinggir pantai. Kehidupan khas nelayan seperti perahu yang ditambatkan serta beberapa warga menjual hasil tangkapannya nampak menghiasi rumah mereka.
 
Begitupun sepanjang jalan ini, cafe dan warung penyedia olahan ikan bakar berjejer memanfaatkan panorama laut lepas. Beragam nama yang berkaitan dengan ikan bakar tampak seragam hiasi  bagian depan. Berbagai fasilitas mereka tawarkan untuk menyajikan olahan seafood selain pesona keindahan laut yang dijadikan sebagai obyek utama.
 
Dipinggir pantai, sepanjang  jalan 500 meter ini perhatian pengendara akan tertuju pada cafe dan warung ikan bakar di sebelahnya. Rumah sederhana milik penduduk setempat memberikan variasi menyusuri jalan kecil ini. Kelengkapan berkunjung akan anda rasakan bila sudah mencicipi olahan salah satu cafe yang dikelola oleh warga sekitar.
 
Salah satu pengelola, Harianto, 35 tahun, mengaku mulai membuka warung ikan bakar sejak tahun 2003. Ide itu bermula atas dasar melihat keadaan di wilayah Jembrana yang dipandang minim tempat wisata. Lalu dari sebuah lahan kosong  dekat pantai dimanfaatkannya, sehingga saat ini menjamur oleh pemukiman nelayan dan juga warung ikan bakar.
 
“ Kami manfaatkan pesisir pantai ini sebagai tempat santai warga Jembrana, yang dulunnya hanyalah tempat kumuh dan kurang perhatian, “ kata Harianto, pemilik Warung Pondok Waru.
 
Dia menambahkan, ketika dirinya mulai membuka usaha hanya bermodal dari Rp 200 ribu. Sebagai sebuah kenangan dia menyisahkan satu unit bentuk bangunan Balebengong yang tersisa berdiri di dekat dapur. Keseriusan bewirausaha yang berawal dari tenaga 4 orang kini bertambah menjadi 20 orang seiring dengan pengembangan tempat berjualan beserta fasilitas penunjangnya.
 
Kini, diatas lahan seluas 9 are terlihat lebih luas bila dibandingkan dengan cafe tetangganya. Kelegaan ruang parkir menambah keleluasan pengunjung untuk memberhentikan kendaraannya di halaman parkir yang ditumbuhi oleh pohon kelapa sebagai peneduh. Konsep yang dia tekankan saat ini, membuat orang tertarik selain menawarkan kenyamanan  didukung dengan pelayanan yang bagus.
 
“ Disini pengunjung kebanyakan hanya jalan – jalan sambil mencoba ikan bakar. Mulai dari orang biasa sampai pejabat pernah datang kesini, “ ujarnya.
 
 
Di warung miliknya ini, berbagai menu seafood dia tawarkan, mulai dari ikan krapu, baronang, kakap putih, dan juga ikan air tawar seperti lele, gurami, bawal, patin, dan nila. Ikan – ikan ini didatangkan khusus melalui tengkulak dari Bayuwangi, Jawa Timur dan juga dari nelayan setempat. Dalam sehari, setidaknya dia menyiapkan 200 kilogram persediaan ikan.
 
Seperti halnya warung ikan bakar lainnya, semua pesanan dipilih menurut selera mulai dari nol dengan terlebih dahulu memilih jenis ikan yang dipajang.. Baik itu ikan yang sudah didinginkan maupun ikan yang ada di dalam kaca aquarium sebelumnya harus ditimbang. Selanjutnya pelanggan mendapatkan nomor antrian yang dibawanya sampai diserahkan di meja kasir.
 
“ Khusus untuk ikan yang didinginkan, kami sudah membersihkan seisi perut ikan, sehingga tidak akan mengurangi dari jumlah berat yang bisa merosot hingga 200 sampai 300 gram sebelum ditimbang oleh pembeli, “ ungkapnya.
 
Harga ikan yang dia dijual mulai Rp 90 ribu perkilogramnya. Setelah matang dalam jangka waktu 10 menit satu porsi ikan bakar akan terdiri dari nasi, sayuran dan sudah termasuk air mineral kemasan gelas. Pendamping lainnya akan mendapatkan sambal ikan bakar dan sambal tempong khas banyuwangi.
 
Setelah olahan siap untuk disajikan, paket menu pilihan diantar pelayan menggunakan nampan. Begitu keluar dari dapur dan memasuki halaman yang luas, mereka memanggil pelanggan dengan suara lantang menyebut nomor antrian yang dibawa pelanggan. Satu persatu pesanan dikeluarkan silih berganti. Pemandangan seperti ini akan jelas dilihat saat – saat jam waktu makan serta waktu liburan yang tentunya dibanjiri oleh pengunjung.
 
Harianto menambahkan, saat ini warungnya tak lepas dari ancaman arus laut yang menyebabkan abrasi yang bisa datang saat gelombang pasang di musim- musim tertentu. Upaya penanggulan telah dilakukannya dengan memperkokoh bibir pantai menggunakan batu secara swadaya.
 
“ Saat ini abrasilah permasalahan kita, abrasi secara terus menerus, “ keluhnya.
 
Kawasan olahan seafood di Jembrana ini bisa dijangkau dari Gilimanuk yang berjarak 25 Kilometer sedangkan dari kota Negara hanya ditempuh sekitar 10 kilometer. Ketika sudah berada di Desa Pabuahan yang berada di jalan Denpasar – Gilimanuk, anda tinggal mengarahkan kendaraan ke arah selatan sepanjang 2 kilometer. Ketika sampai, anda pun bisa melihat sebelah timur merupakan Pantai Rening di sebelah timurnya dan di sebelah barat merupakan Pantai Candikusuma sebagai obyek wisata pantai di Jembrana. [bbn/baliterkini.com]

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami