search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Potensi Besar, Wisata Mangrove di Penida dan Lembongan Perlu Dikembangkan
Sabtu, 19 Maret 2016, 15:05 WITA Follow
image

bbn/pemkab klk

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Melihat potensi besar kawasan wisata mangrove Tapak, Kecamatan Tugurejo, Semarang, Jawa Tengah, yang kini berkembang pesat, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta makin semangat untuk menggarap potensi yang ada di Klungkung. 
 
Salah satunya potensi hutan mangrove yang berada di wilayah pulau Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. " Kita sebenarnya punya potensi hutan mangrove yang luar biasa di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Namun, pengelolaanya memang perlu terus kita kembangkan lagi," jelas Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Jumat (18/3) saat melakukan study banding ke wilayah Semarang Jawa Tengah.
 
Bahkan, meski diguyur hujan lebat Bupati bersama sejumlah SKPD di Pemkab Klungkung, sangat seksama mendengarkan paparan yang dijelaskan pihak pengelola kawasan wisata mangrove. "Kita akan menggodok agar kawasan hutan mangrove di Nusa Lembongan serta Nusa Ceningan dapat dikelola penuh oleh Desa setempat dan dijadikan hutan mangrove desa," bebernya.
 
Hutan manggrove di Kawasan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, lanjutnya, kondisinya agak berbeda dengan disini (Semarang). Mengingat hutan manggrove yang ada di Klungkung sudah menjadi kawasan hutan lindung dan wilayah konservasi. Sehingga, merupakan kewenangan Kementrian Kehutanan dan kementrian Kelautan.
 
Namun bukannya tanpa celah, dirinya sudah menyiapkan langkah dan mengintruksikan ke perbekel setempat membuat surat ke Kementrian Kehutanan yang ditembuskan ke Bupati. Dimana surat tersebut berisikan permohonan untuk menjadikan hutan mangrove Jungut Batu dan Ceningan menjadi hutan mangrove Desa dan bisa juga dikelola oleh desa.
 
Tentunya jika rencana ini berhasil kedepannya tidak menutup kemungkinan hutan manggrove desa di Jungutbatu dan Ceningan nantinya juga bisa bekerjasama dengan pihak swasta untuk menggelontorkan CSR demi pengelolaan hutan dan konservasi lingkungan Mangrove.
 
 
Perlu diketahui kawasan hutan mangrove di Nusa Penida keberadaanya tersebar di dua kepulauan yakni di Jungut Batu, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan dengan luas 230,7 Ha. Seluruh kawasan hutan tersebut masuk dalam kawasan konservasi yang ekosistemnya sangat terjaga dan bertugas sebagai pelindung abrasi.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami