search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
WHDI Tabanan Gelar Workshop Sehari
Senin, 28 Maret 2016, 10:15 WITA Follow
image

bbn/rls

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kabupaten Tabanan Gelar Workshop sehari yang diikuti oleh Ibu-ibu WHDI Kecamatan dan Desa di Kabupaten Tabanan. 
 
Dengan tema "Etika Berbusana Adat Kepura Yang Benar", Senin (28/03) di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati Setempat.Dengan mendatangkan Narasumber ternama yakni Ibu Ayu Ketut Agung (Salon Agung)
 
Hadir pada kesempatan tersebut, Staf Ahli Bupati Tabanan Ni Nyoman Warsiki dan Ketua WHDI Kabupaten Tabanan Ny.Putriningsih Ariwangsa serta pengurus WHDI Kecamatan.
 
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan Sradha dan bakti umat sedharma khususnya kaum Perempuan Bali, dalam mempertahankan Budaya Umat Hindu supaya tidak ada ketimpangan dalam memperoleh hak serta kewajiban antara kaum perempuan dan kaum laki-laki, jelas Ketua panitia Ny.Sumiati Miarsana.
 
Dia juga menjelaskan untuk meningkatkan peran serta WHDI Kabupaten Tabanan didalam ikut membangun Kabupaten Tabanan sesuai visi dan misi yaitu Tabanan Serasi.
 
"Maka kegiatan ini sangatlah penting dilakukan agar masyarakat tahu bagaimana tata cara berbusana yang benar sesuai dengan etika". Ny.Putriningsih Ariwangsa menambahkan, kedepan sasaran yang kita inginkan bisa tercapai.
 
Sebagai seorang Ibu sangat mendorong kami melakukan kegiatan ini.
 
"Ini merupakan tugas yang besar, mengingat kita sebagai seorang ibu bagaimana kita harus mengajarkan kepada anak kita bagaimana cara berbusana adat kepura yang baik dan sopan",tegasnya.
 
Bupati Tabanan yang dalam sambutannya yang dibaca oleh Ni Nyoman Warsiki mengatakan, tema kegiatan ini sangatlah sederhana namun mengandung arti dan makna yang sangat mendasar.
 
Mengingat akhir-akhir ini banyak anak-anak remaja dalam menggunakan pakaian adat kepura tidak sesuai dengan Adat dan Budaya Umat Hindu.
 
Pihaknya juga menambahkan, sehubungan dengan hal tersebut saya atas nama pribadi dan Pemkab Tabanan memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas berlangsungnya kegiatan ini.
 
"Semoga melalui Workshop ini dapat memberikan pembinaan dan tuntunan bagaimana seharusnya berbusana adat kepura yang benar sesuai dengan etika", tegas pihaknya.
 
 
"Kami berharap agar kegiatan ini dapat disosialisasikan kepada masyarakat umat Hindu yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Tabanan. Sehingga apa yang menjadi tujuan dilaksanakan workshop ini dapat dijadikan sebagaimana mestinya", tutup pihaknya. 

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami