Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Gangguan Jiwa di Tabanan Terbanyak Karena Faktor EKonomi

Selasa, 26 April 2016, 05:05 WITA Follow
image

bbn/file

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Faktor ekonomi menjadi pemicu utama orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Tabanan. Hingga bulan April 2016 ini, sebanyak 17 masyarakat Tabanan yang  ditangani dan dikirim ke RS Bangli karena mengalami gangguan jiwa. 
 
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Tabanan, Driana Roka Rina. Driana menjelaskan, selain faktor ekonomi penyebab OGDJ karena faktor keturunan, defresi, dan putus obat.  “Namun dari sekian penderita penyebab utamanya adalah faktor ekonomi,” jelasnya. 
 
Sejatinya menurut Driana, jumlah tersebut masih banyak tercecer karena ada keluarga OGDJ enggan melapor kepada dinas sosial. Bahkan ada dua OGDJ di Tabanan yang masih dipasung oleh keluarganya. 
 
“Kami sudah turun dan memberikan pemahaman kepada keluarga tersebut. Namun pihak keluarga tetap menolak si penderita dirawat di Rumah Sakit Jiwa di Bangli,” jelasnya.  Dikatakanya, dua ODGJ itu dipasung bukan dengan cara kakinya dibalok maupun dirante, namun di kurung di dalam kamar dan selalu diawasi.
 
Dijelaskanya, banyak pengalaman yang dialami saat mengantarkan OGDJ berobat ke RSJ Bangli. Meski dengan keterbatasan fasilitas ia tetap menjalankan tugasnya dengan baik. 
 
“Terus terang mobil yang kami miliki untuk mengantar OGDJ ke RSJ Bangli kondisinya sangat memperihatinkan, “ jelasnya. Pernah mobil tersebut macet di tengah jalan, karena memang kondisinya sangat parah. 
 
“Dulunya  yang sekarang kami pakai adalah mobil ambulan bekas yang ada di dinas kesehatan Tabanan,” tuturnya. Mobil tersebut saat diambil tidak ada setirnya bahkan ban  tidak lengkap. “Ban saya carikan ke mobil yang rusak, pokoknya agar bisa jalan saja,” terangnya. 
 
Akhirnya mobil itu hingga sekarang dipakai untuk mengangkut ODGJ ke Bangli, mesti dengan resiko macet ditengah jalan. 
“Kami berusaha memberikan pelayanan terbaik meskipun dengan fasilitas yang sangat terbatas,” pungkasnya. 
logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami