search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Delegasi Marigold Asia Tenggara dan India Kunjungi Demplot Marigold di Subak Guama
Selasa, 17 Mei 2016, 22:05 WITA Follow
image

bbn/nod

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Delegasi Marigold Asia Tenggara seperti Thailand, Filipina, Vietnam  dan  India mengunjungi demplot  Marigold ( bunga gumitir ) di Subak Guama, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Tabanan, Selasa (17/5).
 
Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian 11 th Marigold Crop Team Meeting yang digelar di Bali dari tanggal 17 sampai 19 Mei 2016.
 
Kunjungan delegasi dari Asia Tenggara dan India itu didampingi Direktur PT East West Seed Indonesia (Ewindo), Afrizal Gindow. Menurut Afrizal Gindow Bali khususnya subak guama dijadikan demplot penanaman berbagai jenis marigold karena Bali merupakan penghasil  dan konsumen bunga marigold (gumitir) terbesar di Indonesia. 
 
Lebih dari 90 persen produksi Marigold nasional ada di Bali hal ini tak lepas bunga jenis ini sangat erat hubungannya dengan ritual di Bali.
 
Afrizal mengungkapkan potensi pasar merigold di Bali sangat besar. Petani bisa mendapat penghasilan yang besar terhadap komoditi ini. “Market Bali ini mencapai 90 persen market merigold nasional,” ujarnya.
 
Disebutkan, sebagai perusahaan benih dengan merek dagang Cap Panah Merah, pihaknya sangat konsen terhadap penyediaan bibit marigold di Bali. Bahkan sejumlah bibit marigold terus dibuat sesuai dengan kondisi alam dan kebutuhan market. 
 
“Kami memiliki sekitar 18 nomer percontohan  dan 6 diantaranya cocok untuk Bali. Minimal ada 3 varian akan diajukan untuk Bali,” imbuhnya.
 
Afrizal mengatakan dengan bibit unggul, tiap pohon marigold bisa menghasilkan sekitar 1,2 kilogram bunga. Diperkirakan harga satu biji bibit marigold sangat murah dikisaran Rp 550. “Tanaman marigold bisa menghasilkan Rp 12.000 per pohon. Jika punya petani punya 1.000 pohon maka hasilnya bisa mencapai Rp 12 juta sekali  panen,” sebutnya.
 
Salah seorang Petani Subak Guama, Nyoman Warsa yang biasa dipanggil Pak Diana mengaku memiliki hubungan yang sangat erat dengan perusahaan nasional ini. Dirinya mengaku banyak sekali mendapat pendampingan dan pembinaan dari Panah Merah. “Dengan percobaan ini kami berharap marigold bisa tumbuh dan berkembang baik di subak guama,” tandasnya.[bbn/nod] ‎

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami