search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
GSAP “Bali Mandara Nawanatya 2016” Resmi Ditutup
Minggu, 11 Desember 2016, 06:00 WITA Follow
image

Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam Acara Penutupan Gelar Seni Akhir Pekan (GSAP) “Bali Mandara Nawanatya 2016”, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar pada Jumat (9/12) malam. [source: ist]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Pemberdayaan generasi muda sebagai garis depan dalam upaya pelestarian budaya serta kesenian Bali yang adilihung sangat dibutuhkan di tengah arus globalisasi . Untuk itu generasi muda harus mengambil peran penting sebagai agen promosi guna mempercepat kemajuan dunia industri budaya dan pariwisata di masa yang akan datang.  Sebagai penerus bangsa, mereka diharapkan dapat berperan aktif mengembangkan kesenian Bali  melalui promosi terhadap kreatifitas-kreatifitas kesenian yang telah dibuat. 
 
Demikian diungkapkan Gubernur Bali  Made Mangku Pastika  dalam Acara Penutupan Gelar Seni Akhir Pekan (GSAP) “Bali Mandara Nawanatya 2016”, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar pada Jumat (9/12) malam. 
 
BACA JUGA: 
Dalam mendukung upaya promosi kesenian tersebut, Gubernur Pastika mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali telah menyediakan berbagai wadah ekspresi seni bagi para budayawan serta seniman yang ada di Bali, salah satunya dengan melaksanakan berbagai program kesenian seperti Bali Mandara Nawanatya yang rutin digelar setiap akhir pekan di tahun 2016 ini. 
 
Selain itu setiap tahunnya juga diselenggarakan Pesta Kesenian Bali (PKB) dan Bali Mandara Mahalango. 
 
“Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun ini saya rasa sudah memberi wadah yang cukup untuk para seniman, generasi muda serta budayawan dalam mengembangkan kreatifitas seni yang dimiliki. Kita harap dengan disediakan wadah-wadah ini dapat memacu para generasi muda untuk terus berkarya di bidang kesenian,” ujarnya. 
 
Disamping itu, menurut Pastika kegiatan pementasan seni tersebut telah mampu menghidupkan suasana Taman Budaya sebagai pusat kesenian atau “art center”. 
 
Untuk itu, Pastika memberikan apresiasi terhadap para seniman dan para budayawan yang telah menjadikan ketiga pentas seni tersebut sebagai ruang berekspresi, sementara masyarakat menjadikannya sebagai ruang memberikan apresiasi pada seluruh karya seni dan budaya itu. 
 
Pastika berharap pada tahun-tahun mendatang dengan kegiatan yang terencana dan tertata dengan rapi akan sangat banyak seniman dan budayawan yang dapat berpartisipasi, terutama seniman muda dari kalangan sekolah dan perguruan tinggi yang memerlukan ruang kreativitas yang luas, untuk menunjukkan potensi dan kualitasnya. Demikian pula diharapkan, akan sangat banyak ragam kesenian yang dapat ditampilkan, termausk garapan-garapan baru dan kontempore dengan semangat kekinian, sehingga memperkaya khazanah kebudayaan Bali. 
 
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, selaku Ketua Panitia Penyelenggara Pesona Budaya Provinsi Bal,i Dewa Putu Beratha, melaporkan bahwa kegiatan ini telah dilaksanakan mulai bulan Februari 2016 dan sudah memasuki bulan terakhir pada Desember 2016. 
 
Secara umum ada sebanyak 87 sekaa/sanggar yang tampil di setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu dengan menyajikan kegiatan seni dalam bentuk pertunjukan. 
 
Pada setiap bulannya tema yang diangkat pun berbeda-beda, seperti Bulan Bondres (Maret), Bulan Aksi Seni Mahasiswa (April), Bulan Sastra (Mei), Bulan Cak (September), Bulan Sinema (Oktober), Bulan Bali Kreatif Performance (ovember ) dan Bulan Kontemporer (Desember). 
 
Pagelaran selama setahun ini, diharapkan mendorong terciptanya seni-seni kreasi baru kekinian dan kontemporer namun tetap bersumber dari akar tradisi budaya Bali, serta membuka ruang seluas-luasnya bagi kesertaan seniman-seniman muda dan komunitas kreatif di Daerah Bali.  
 
BACA JUGA: 
 
Ia juga melaporkan bahwa, Tim Kurator telah merampungkan jadwal GSAP tahun 2017, yang tentunya tidak hanya dilaksanakan di malam hari namun juga di pagi hari dengan melibatkan peserta dari PAUD/TK,SD,SMP dan SMA/SMK, Perguruan Tinggi serta sekaa/sanggar serta telah dijadwalkan berbagai workshop seni, lomba parade seni, demonstrasi seni dan pameran seni. 
 
“Semoga kegiatan tersbeut dapat difungsikan sebagai ajang pendidikan, hiburan sehat, dialog seni dan promosi pariwisata Budaya Bali," pungkasnya.[rls/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami