search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cegah Abrasi, Komisi III DPRD Bali Sidak Beton Pengaman Pantai
Minggu, 18 Desember 2016, 08:10 WITA Follow
image

DPRD Bali meninjau batu bronjong di sepanjang pantai. [source: ist]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Beritabali.com, Singaraja. Adanya keluhan dari warga terkait pemasangan batu bronjong atau beton pengaman pantai di Buleleng mulai disikapi Komisi III DPRD Provinsi Bali. 
 
Dewan meninjau pemasangan batu beronjong oleh menejemen hotel The Lovina Jumat (16/12) siang.
 
BACA JUGA: 
Kemudian, dari hasil sidak, DPRD Bali memerintahkan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida agar melakukan kajian pemasangan pengaman pantai tersebut. Jika pengaman pantai itu memicu kerusakan pantai (red: abrasi), dewan meminta instanasi terkait agar membongkar pengaman pantai yang dipasang oleh pihak hotel atau warga.
 
Rombongan dewan saat melakukan pemantauan dipimpin Sekretaris Komisi III, Ketut Kariasa Adnyana bersama anggotanya dan anggota DPRD Buleleng Gusti Made Artana. Rombongan ditemani oleh Kepala Satuan Kerja (Kasatker) BWS Bali-Penida Putu Edi. 
 
Lokasi yang dikunjungi pertama adalah pemasangan kawat batu bronjong oleh menejemen Hotel The Lovina. Di lokasi ini rombongan melihat dari dekat konstruksi pengaman pantai yang dipasang oleh pihak hotel. Selain itu, dewan bertemu langsung uuntuk meminta penjelasan dengan perwakilan menejemen hotel. 
 
Pada intinya, kawat batu bronjong itu dipasang untuk mencegah kerusakan pantai akibat gerusan ombak. Meski bermaksud baik, pihak menejemen hotel diingatkan agar mengikuti regulasi dalam melakukan pembangunan di pinggir pantai. 
 
Selain itu, kajian terhadap dampak lingkungan harus dilakukan, sehingga maksud mencegah abrasi, justru daerah pesisir di sekitarnya justru mengalami kerusakan.
 
Sekretaris Komisi III Kariasa Adnyana mengatakan, kerusakan pantai di Buleleng utamanya di kawasan wisata Lovina cukup memprihatinkan. Warga yang tinggal di dekat pantai atau pihak hotel mulai memasang pengaman pantai. Justru upaya itu terkesan hanya mengamankan lingkungan sepihak saja.  Daerah di sekitar bangunan pengaman pantai seperti di utara hotel The Lovina dan di pantai Tukadmungga terjadi kerusakan pantai. 
 
"Kami turun karena banyak pengaduan warga dan salah satunya pemasangan batu bronjong di Lovina. Kalau kita amati, memang pengaman pantai ini mengamankan lingkungan sepihak saja, namun daerah sekitarnya justru rusak dan merugikan pihak lain," katanya.
 
Menurut Kariasa Adnyana, untuk sementara warga atau pihak hotel yang akan memasang pengaman pantai agar memperhatikan dampak lingkungan dan mengikuti regulasi. Hal ini karena pemerintah sudah mengatur untuk pembangunan di tepian pantai mengikuti aturan sempadan pantai, izin mendirikan bangunan (IMB) dan surat pernyataan pengelolaan lingkungan (SPPL). 
 
Selain itu, dewan meminta agar BWS Bali-Penida melakukan kajian terkait maraknya pembuatan pengaman pantai. Jika memang pemasnagan pengaman pantai ini menimbulkan kerusakan pantai di sekitarnya, instanasi terkait diminta tegas dan membongkar pengaman pantai yang telah dipasang. 
 
"Kita tidak ingin pengaman pantai ini hanya menyelematkan areal sepihak saja lalu di daerah sekitarnya justru menjadi korban. Untuk itu, kami minta untuk pemasnagan ditempat lain ditunda dulu. BWS kami minta mengkaji ini kalau memang merusak kita minta instanasi terkait agar membongkar,” jelasnya.
 
BACA JUGA: 
Sementara itu, Kasatker BWS Bali-Penida Putu Edi mengatakan, pemasangan pengaman pantai seperti yang ditemukan di Lovina sudah tepat untuk mencegah abrasi. Hanya saja, pihaknya belum berani memastikan apakah pemasangan pengaman pantai memicu abrasi bertambah parah. Dari pengamatan dan konstruksi ternyata masih menghambat pergerakan sedimentasi atau pasir yang dihayutkan oleh ombak. BWS Bali-Penida mempersilahkan warga atau pihak hotel berkonsultasi atau menggunakan menerapkan konstruksi pengaman pantai yang tepat. 
 
"Kalau kita lihat pengaman pantai ini menghambat pergerakan pasir atau sedimentasi dari arah kiri ke kanan. Kami siap memfasilitasi jika membuat pengaman pantai. Dengan tehnik yang tepat akan mendapat hasil optimal dan tidak menimbulkan kerusakan di daerah sekitar,” jelasnya. [pan/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami