search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bahasa Hambat Penyelidikan Kasus Penemuan Mayat di Perairan Tanjung Alam Buleleng
Jumat, 7 April 2017, 09:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Beritabali.com, Buleleng. Penyelidikan kasus tewasnya turis Ukraina bernama Sazonova Roman Serfeevich yang diduga melakukan bunuh diri bersama ibunya di di kawasan perairan Pantai Tanjung Alam, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng tersendat. 
 
Hal tersebut lantaran bahasa. Seperti yang diungkapkan KBO Reskrim Polres Buleleng, Iptu Abdul Aziz saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada hari Rabu (5/4) malam, mengatakan bahwa proses interogasi yang dilakukan masih mengalami sejumlah kendala, lantaran pihaknya harus mencari seorang transleter Bahasa Ukraina dalam melakukan interogasi karena Ibu korban tidak terlalu fasih berbahasa inggris.
 
[pilihan-redaksi]
Iptu Abdul Aziz juga menerangkan bahwa pihaknya mengalami kesulitan berkomunikasi dengan Ibu korban Sazonava Luydmila Alexandrovna. Sampai saat ini pihak kepolisian sudah menyampaikan kesulitan itu kepada Konsulat Ukraina di Denpasar. Namun, pihak kepolisian sepertinya harus sabar menunggu lantaran Konsulat Ukraina yang berada di Denpasar sedang berada di Jakarta.
 
“Kita mengalami kesulitan berkomunikasi dengan Ibu korban yang selamat, dikarenakan Ibu korban tidak bisa bahasa Inggris. Saat ini, kita masih mencari translater bahasa Ukraina. Sudah kordinasi dengan pihak Konsulat Ukraina yang di Denpasar, namun mereka sedang berada di Jakarta. Sekarang di Denpasar hanya ada Konsulat Rusia, mau tidak mau berusaha mencari translater Ukraina. Tapi dimana? Itu yang membuat kami bingung,” ungkapnya.
 
Rupanya, sulitnya mencari penerjemah tersebut juga berimbas pada proses Autopsi. Sementara proses autopsi pun urung dilaksanakan karena juga harus menunggu kedatangan pihak kedutaan Ukraina yang masih berada di Jakarta.
 
“Selain terkendala masalah transleter, proses autopsi korban pun belum dapat dilaksanakan. Jadi, mohon bersabar. Jika sudah ada info, kami akan laporkan perkembangannya,” tutup Iptu Abdul Aziz.
 
Sementara, diberitakan sebelumnya, dugaan kasus bunuh diri ini mencuat setelah Ibu kandung korban Sazonava Luydmila Alexandrovna (53) mengaku kehilangan passport serta uang miliknya hilang di daerah Kuta.
 
Selama berada di Lovina, kedua bule asal Ukraina ini praktis luntang lantung tanpa arah. Konon, mereka pun terpaksa tidur di jalanan lantaran tidak memiliki uang untuk menyewa penginapan.
 
Diduga tak tahan dengan kondisi tersebut, kedua bule ini pun kemudian nekat melakukan aksi bunuh diri dengan cara menyewa kano di salah satu hotel di kawasan Lovina.
 
Penggalian informasi dan fakta di lapangan terus dilakukan jajaran unit Reskrim Polres Buleleng melalui ibu kandung korban bernama Sazonava Luydmila Alexandrovna (53) yang sebelumnya juga nyaris melakukan aksi yang sama namun berhasil digagalkan warga setempat. [bbn/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami