Lagi, Nelayan di Desa Pengambengan Hilang Saat Melaut
Senin, 31 Juli 2017,
21:26 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Beritabali.com, Jembrana. Musibah tenggelamnya seorang nelayan kembali terjadi menimpa seorang nelayan tradisional asal Banjar Ketapang Muara Desa Pengambengan, Negara yang hilang Senin (31/7) pukul 09.00 WITA. Sebelumnya, seorang nelayan dari Desa Air Kuning juga ditemukan meninggal akibat terjatuh ke laut.
Nelayan naas tersebut bernama Abdul Latif (40) asal Banjar Ketapang Muara Desa Pengambengan. Korban diketahui hilang setelah ipar korban Nurhakim (35) menemukan jukung yang digunakan korban terapung di perairan perbatasan antara Desa Air Kuning dengan perairan laut Desa Perancak, Jembrana dengan mesin baling baling masih keadaan hidup.
[pilihan-redaksi]
Dari keterangan istri korban Nurhasyah (35) menyebutkan, suaminya seperti biasa melaut berangkat untuk mencari ikan pukul 04.00 pagi dari pantai Banjar Muara Lampu Desa Pengambengan menggunakan jukung berwarna kuning.
"Suami saya memang berangkat melaut pagi pagi, biasanya sudah balik jam 09.00 pagi, tetapi tidak pulang pulang," terang Nurhasyah saat ditemukan dirumahnya.
Istrinya baru mengetahui jika jukung suaminya kosong lewat warga bernama Nurhakim. Jukung suaminya ditemukan mengambang namun mesinnya masih nyala.
Kata dia, melihat jukungnya berguncang kosong kemudian Nurhakim menarik jukung korban dibantu oleh nelayan lainnya yang saat itu melintas.
Hilangnya korban kemudian dilaporkan ke Tim SAR pos Negara. Kemudian Anggota SAR menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan proses pencarian disekitar lokasi hilangnya korban.
Menurut Koordinator Lapangan Made Suardika mengatakan, setelah menerima laporan hilangnya nelayan, timnya langsung bergerak ke lokasi dan melakukan pencarian sekitar 1 mil dari korban dinyatakan hilang.
"Kita dikontak oleh Polsek Negara bahwa ada informasi nelayan hilang di perairan laut Desa Pengambengan lalu sebagai langkah awal kita menerjunkan personil untuk melakukan pencarian" jelas Suardika.
Hingga saat ini korban masih belum ditemukan, pencarian dihentikan pada malam hari. Rencananya besok pagi proses pencarian korban kembali dilakukan Tim SAR hingga 7 hari kedepan. [jim/wrt]
Berita Jembrana Terbaru
Reporter: -