search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
32 Pelaku Cyber Crime International Dikeler ke Jakarta
Senin, 31 Juli 2017, 22:39 WITA Follow
image

Aparat kepolisian Polda Bali mengawal ketat keberangkatan 27 WNA China dan Taiwan dan 5 warga lokal ke Jakarta. [bbcom]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Dua hari mendekam di rumah tahanan Polda Bali, 27 warganegara (WNA) Cina dan Taiwan dan 5 warga Indonesia yang terlibat sindikat Cyber Crime International, di keler ke Jakarta dengan pengawalan ketat pasukan Brimob dan Sabhara. 
 
Terungkap, puluhan penipu dan pemeras itu berhasil mengantongi keuntungan dari kerugian korbannya yang mencapai Rp 20 triliun. 
 
[pilihan-redaksi]
Keberangkatan 32 pelaku cyber crime International itu ke Jakarta, dipimpin oleh Wadir Reskrimsus Polda Bali AKBP Ruddi Setiawan. Kawanan penipu ulung itu sedianya diterbangkan dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali pada pukul 14.30 Wita dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian bersenjata lengkap.
 
Para tersangka menggunakan pesawat komersial Garuda dan akan berbaur dengan penumpang lainnya. 
 
"Kami akan menempati posisi kursi paling belakang, agar tidak mengganggu penumpang lainnya. Namun saat memasuki pesawat para tersangka akan melalui jalur khusus hingga masuk ke tangga pesawat," ujar AKBP Ruddi. 
 
Diterangkannya, total di dalam rombongan sebanyak 57 orang. Jumlah ini terdiri dari 27 pelaku asal Cina, 5 pelaku lokal. Sementara sisanya adalah petugas kepolisian. Petugas yang mengawal selain dari Reskrimsus Polda Bali, juga melibatkan aparat dari Kesatuan Sabhara, Brimob Polda Bali bersenjata lengkap. 
 
Selama dalam perjalanan, para tersangka dipastikan dalam keadaan tangan terborgol agar tidak akan mengganggu keamanan dan kenyamanan penumpang pesawat lainnya. Saat tiba di Jakarta, para tersangka akan diturunkan di Bandara Soekarno Hatta sebagaimana layaknya penumpang biasa. 
 
Sebelum berangkat, AKBP Ruddi mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, kawanan Cyber Crime International itu berhasil meraup keuntungan dari para korbannya sebesar Rp 20 triliun. 
 
Untuk modus operandi, para pelaku sangat rapi dan professional. Masing-masing pelaku memiliki peran masing-masing. Ada yang bertugas melacak korban yang memiliki kasus, ada yang bertugas menyamar sebagai polisi untuk melakukan penyidikan. 
 
Selain itu ada yang bertugas menawarkan jasa agar kasusnya diringankan dengan membayar sejumlah uang. 
 
"Para pelaku yang di Bali ini berhasil meraup keuntungan Rp 20 triliun. Mereka semua ini berada dalam satu tim dan hasil kejahatan dibagi rata,” jelas mantan Kapolres Badung ini. [spy/wrt] 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami