search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Siapa Bilang Ekonomi Digital Membawa Berkah?
Rabu, 29 November 2017, 07:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Jakarta. Siapa bilang ekonomi digital membawa berkah bagi pelaku bisnis. Ternyata, ada sisi negatifnya yakni menimbulkan persaingan usaha tak sehat alias unfair competition.
 
Tak sedang bercanda, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani menyatakan hal itu kepada wartawan di Jakarta, Selasa (28/11/2017).
 
[pilihan-redaksi]
Dikatakan, ketidakjelasan upaya pemerintah dalam mengarahkan perkembangan ekonomi digital berpotensi memunculkan persaingan tidak sehat (unfair competition).
 
Hariyadi mencontohkan, kompetisi yang tidak adil tersebut terjadi antara pelaku usaha konvensional dan perusahaan rintisan (start-up company) berbasis teknologi.
 
Contoh spesifiknya, lanjut Sukamdani, peta persaingan antara AirBnB sebagai perusahaan penyedia layanan perhotelan dalam jaringan, dengan para pelaku usaha hotel konvensional.
 
"Terkait hotel tadi, pengusaha tidak pernah tahu 'supply' (AirBnB) berapa. Kami di sektor perhotelan konvensional ketika menghitung untuk peta persaingan, maka kami menghadapi pesaing yang seperti hantu. Kami tidak tahu berapa jumlahnya, tetapi mengungguli terus," ucap Hariyadi.
 
Kondisi persaingan yang tidak adil tersebut, menurut dia, memunculkan potensi kehilangan pajak sekaligus menggerogoti lapangan kerja secara sistematis akibat perubahan pola pekerjaan.
 
Hariyadi memahami, ekonomi digital telah mampu memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Namun, pembuat kebijakan harus mampu mengatur arah perkembangannya.
 
"Berbicara masalah disrupsi, kita memang tidak bisa mengabaikan. Menurut saya harus ada keperbihakan pemerintah untuk menumbuhkan aplikator dari dalam negeri," ucap dia.
 
Hariyadi menilai pangsa pasar Indonesia yang besar memberikan kesempatan bagi anak muda Indonesia untuk berinovasi dan melakukan penetrasi dalam optimasi pasar, khususnya terkait dengan kemudahan dalam bertransaksi. [bbn/idc/wrt]

Reporter: bbn/eng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami