search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemprov Pastikan Video Sampah yang Viral di Manta Point Hanya Kejadian Insidental
Selasa, 13 Maret 2018, 21:20 WITA Follow
image

Beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memastikan bahwa video sampah di Manta Point, Nusa Penida yang sempat viral beberapa waktu lalu adalah kejadian insidental. Sampah yang memenuhi kawasan Manta Point, Nusa Penida juga dipastikan disebabkan oleh perputaran arus laut. Demikian disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra di Denpasar pada Selasa (13/3).

Dewa Mahendra mengatakan Gubernur Bali yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali Gede Suarjana menghadiri rapat koordinasi di Jakarta yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan membahas tentang penanganan sampah di Bali. Salah satu poin pembahasan adalah hasil investigasi tim Kemenko Maritim bersama dengan instansi terkait menyangkut video sampah plastik di Manta Point yang dibuat oleh wisatawan Inggris, Richard Horner.

“Menurut data dan pengamatan yang dikumpulkan tim Kemenko Maritim bersama instansi terkait termasuk LSM lingkungan mulai tanggal 1 sampai tanggal 10, tidak ada laporan sampah di Manta Point selain pada hari yang dilaporkan wisatawan tersebut,” ujar birokrat asal Buleleng ini.

Menurut Dewa Mahendra, tim berhasil bertemu langsung dengan Richard Horner di sekitar lokasi dan mendapat pengakuan bahwa Ia sudah berkali-kali menyelam di Manta Point dan tidak menemukan sampah diluar waktu tersebut. Berdasarkan hasil analisa ahli dari ITB yang dipaparkan Tim Kemenko Maritim, perairan di Nusa Penida dipengaruhi oleh angin muson Barat Daya dan Arus Lintas Indonesia yang bergerak dari utara melalui Selat Lombok. Dengan kondisi pasang surut, sampah di laut bisa saja muncul dan berlangsung dalam hitungan jam.

Dewa Mahendra memastikan pemerintah tidak tinggal diam terhadap hal ini. Salah satunya dengan menerima masukan Pemerintah Provinsi Bali untuk memasang penangkap sampah (trash trap) di sungai-sungai di Bali sehingga sampah tidak terbawa ke laut.

Dewa Mahendra menyampaikan Pemprov Bali saat ini sudah mencoba memasang di empat sungai dan hasilnya memuaskan. Pemprov Bali juga terus mengedukasi masyarakat untuk mengelola sampah dengan benar dan melibatkan desa pakraman maupun komponen masyarakat lainnya dalam upaya penanganan sampah. [bbn/mul]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami