search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BMKG Sebut Gempa Lombok 6,9 SR Sebagai "Gempa Baru"
Senin, 20 Agustus 2018, 10:36 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com,Jakarta. Gempa Lombok berkekuatan M=6,9 yang terjadi pada Minggu malam 19 Agustus 2018 pukul 21.56 Wita disebut merupakan “gempa baru” karena mengacu beberapa fakta.
 
[pilihan-redaksi]
Menurut Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Dr. Daryono, M.Si. dalam keterangannya menyatakan fakta pertama adalah dengan memperhatikan lokasi episenter gempa M=6,9 tadi malam yang terletak di ujung timur Pulau Lombok dan diikuti oleh sebaran episenter gempa yang mengikutinya dan membentuk kluster episenter dengan sebaran ke arah timur (di laut) hingga di sebelah utara Sumbawa Barat maka dapat disimpulkan bahwa gempa yang terjadi tersebut merupakan aktivitas “gempa baru” yang berbeda dari gempa berkekutan M=7,0 dan susulannya yang terjadi sejak 5 Agustus 2018.
 
Kedua, antara gempa M=7,0 yang terjadi pada 5 Agustus 2018 dengan gempa M=6,9 yang terjadi pada 19 Agustus 2018 tadi malam memiliki keterkaitan yang erat. Ketiga, munculnya aktivitas gempa baru dengan pusat di ujung timur Pulau Lombok yang berkekuatan M=6,9 diduga kuat akibat dipicu oleh trigger statis (static stress) dari rangkaian gempa-gempa kuat di Lombok berkekuatan M=6,4 M=7,0 M=6,3 dan M=5,9 yang terjadi sebelumnya.
 
Keempat yang menjadi poin menariknya adalah rekahan (rupture) batuan yang diciptakan oleh kedua gempa tersebut masih terjadi pada satu sistem sesar yang sama yaitu masih dalam kerangka sistem Sesar Naik Flores, ini tempak jelas dari mekanisme pusat gempa yang terjadi.
 
[pilihan-redaksi2]
Kelima dalam ilmu gempa bumi/seismologi aktivitas kedua gempa kuat semacam ini disebut sebagai “gempa kembar” (doublet earthquakes) mengingat kekuatanya tidak terpaut besar, lokasi dan kedalamannya yang berdekatan, serta terjadi dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama. Tetapi jika melihat banyaknya rangkaian gempa kuat yang terjadi maka boleh saja menyebutnya sebagai aktivitas “multi gempa” (multiplet earthquakes).
 
Keenam, gempa baru ini sejak tadi malam hingga pagi ini pukul 7.00 WIB sudah membangkitkan 88 kali gempa susulan (aftershocks), 8 gempa susulan diantaranya memiliki kekuatan signifikan dan dirasakan guncangannya oleh masyarakat.(bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami