search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pelestarian Warisan Budaya tak Benda, Jembrana Gelar Lomba Jegog
Jumat, 31 Agustus 2018, 09:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com,Jembrana. Menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 73 dan HUT Kota Negara ke 123, Pemkab Jembrana mengadakan Lomba Jegog yang di laksanakan Kamis (30/8) di Stage Ardha Candra Pura Jagatnatha Negara sebagai ajang pelestarian warisan budaya tak benda yang diakui Unesco. 
 
[pilihan-redaksi]
Lomba yang bertujuan melestarikan seni Jegog, meningkatkan kreativitas sekaa jegog dalam bentuk tabuh dan tari kreasi jegog disaksikan oleh Bupati Jembrana I Putu Artha, Kepala–Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Jembrana dan ribuan penggemar jegog yang memadati stage.
 
Pada lomba kali ini tampil tiga sekaa jegog yaitu Sekaa Jegog Anantha Swara Pekutatan, Suara Murti Kecamatan Negara, Kerta Suara Meong Garong Melaya. Setiap kecamatan menampilkan masing–masing satu sekaa jegog, sedangkan sekaa jegog dari Kecamatan Mendoyo dan Jembrana akan tampil di hari berikutnya (31/8). Lomba kali ini dinilai oleh tiga juri yaitu Wayan Sudiartawan, Ida Bagus Sulinggih dan I Putu Adi Arianta.
 
Menurut juri Wayan Sudiartawan, yang dinilai dalam lomba kali ini adalah ide garapan, teknik, keutuhan dan penampilan. “Setiap sekaa wajib menampilkan tabuh truntungan klasik, tari kreasi baru majejangeran, tabuh kreasi karya baru, tabuh petegak klasik dan bebarungan berdurasi 5 menit,” kata Sudiartawan.
 
[pilihan-redaksi2]
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, Nengah Alit, menyampaikan hadiah yang diberikan berupa hadiah uang, untuk juara pertama sebesar Rp 8 juta, kedua Rp 7 Juta, ketiga 6 juta, harapan 1 Rp 5 juta, harapan 2 Rp 4 juta. Menurut Alit, tujuan lomba kali ini adalah untuk pelestarian seni jegog terlebih jegog sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda.
 
“Tugas kami di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana adalah memfasilitasi keberadaan jegog, sesuai dengan konsep kebudayaan yaitu penggalian, pelestarian dan pengembangan,” ungkap Alit. (bbn/Jim/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami