search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Awalnya Sajian Menyama Braya, Muluk Gajian Kini Populer di Lirik Lagu
Minggu, 30 September 2018, 12:41 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com,Denpasar. Tidak hanya terkenal dengan Siobak dan tipat Blayag-nya, Singaraja ternyata juga menyimpan kuliner unik yang berbahan jeroan babi, yang namanya mirip dengan jatah pegawai di awal atau akhir bulan, yakni Muluk Gajian.
 
[pilihan-redaksi]
Dikutip dari laman Incipincip.com, seorang Warga Singaraja, Kadek Arsana Putra menceritakan awalnya jika kuliner itu hanya beredar di desanya saja dan menurut pengakuannya dirinya yang mempopulerkan hingga dikenal saat ini. Sesederhana dengan tampilannya, cara pengolahannya pun juga demikian, cukup memadukan bahan baku utama jeroan babi dengan bumbu pelengkap seperti bawang merah dan putih, sedikit terasi, cabai dan garam, kemudian digoreng hingga matang.
 
Dia mengaku awalnya menu Muluk gajian disajikan untuk menyama braya, ketika seseorang berkunjung ke warga desa Lokapaksa atau sekedar teman pelengkap saat bergadang. Untuk satu paketnya, Darsana menyebut harga jualnya Rp.175 ribu kurang lebih berisi 2.5 Kg daging lengkap dengan plecing. Kuliner ini, lanjutnya lebih enak jika dikonsumsi selagi hangat ditemani nasi.
 
"Dari rasa, Muluk Gajian cukup gurih dan sedikit asin namun itulah yang menjadi ciri khasnya," ujarnya.
 
[pilihan-redaksi2]
Sementara pemilik usaha yang tergolong Home Industri ini, Gek Nila menuturkan bangga jika kuliner Muluk gajian sepopuler sekarang, terlebih band reggae lokal Bali, Joni Agung & Double T mengangkatnya ke dalam salah lirik lagu di album terbarunya. Meski demikian, ia merasakan kendala dalam keterbatasan bahan baku untuk memenuhi permintaan konsumen.
 
Ia bahkan rela menyiapkan bahan dan memasaknya hingga pukul 03.00 Wita dini hari. Karena keterbatasan bahan baku babi yang punya muluk gaji yang memadai, maka ia menyarankan konsumen juga memesan sehari sebelumnya atau jauh hari sebelumnya. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami