Menteri Puspayoga Targetkan Rasio Kewirausahaan Indonesia Kalahkan Malaysia
Sabtu, 15 Desember 2018,
16:50 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com,Denpasar. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM) Republik Indonesia Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menargetkan rasio kewirausahaan di Indonesia tahun 2019 meningkat dari pencapaian tahun 2017 sebesar 3,1% naik di atas 5% mengalahkan Malaysia.
[pilihan-redaksi]
“Tahun 2017 tingkat rasio kewirausahaan Indonesia telah meningkat menjadi 3,1%, sebuah pencapaian yang membanggakan karena melebihi standar internasional yaitu 2%. Tahun 2019 kami menargetkan bisa mengalahkan Malaysia yang sudah mencapai 5%, sedangkan Singapura telah mencapai 7%," ungkap Puspayoga saat membuka Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) Expo yang digelar di Desa Kertalangu, Denpasar, Sabtu (15/12).
“Tahun 2017 tingkat rasio kewirausahaan Indonesia telah meningkat menjadi 3,1%, sebuah pencapaian yang membanggakan karena melebihi standar internasional yaitu 2%. Tahun 2019 kami menargetkan bisa mengalahkan Malaysia yang sudah mencapai 5%, sedangkan Singapura telah mencapai 7%," ungkap Puspayoga saat membuka Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) Expo yang digelar di Desa Kertalangu, Denpasar, Sabtu (15/12).
Ia mengungkapkan apresiasi tema yang diusung dalam pameran kali ini adalah ‘New Era Entrepreneurship’ karena sesuai dengan revolusi industri 4.0 yakni sebuah era baru yang saat ini tengah terjadi, khususnya di kalangan wirausaha. Dulu, lanjutnya kita harus punya toko untuk menjual barang yang kita produksi, sementara sekarang semua orang bisa memiliki toko atau usaha yang dikelola dalam genggaman.
Ia mengajak seluruh pelaku UKM yang hadir disini untuk memotivasi rekan-rekannya agar ikut menjadi pengusaha, terlebih di era baru ini, dimana berprofesi sebagai pengusaha menjadi jauh lebih mudah. Semangat ini sejalan dengan program Presiden RI yang fokus mendorong perekonomian kerakyatan melalui pemerataan kesejahteraan, karena pelaku UKM memiliki peran sangat strategis dalam mendukung program tersebut.”
Tema yang diusung SETC Expo kali ini menjadi relevan karena pemanfaatan teknologi masih belum merata dan menjadi tantangan bagi para pelaku UKM. Faktanya, dari 59,26 juta pelaku UKM di Indonesia, baru sekitar 4 juta pelaku UKM yang memanfaatkan teknologi digital dan media sosial. Padahal pengadopsian teknologi digital untuk pemasaran produk terbukti mampu membuka peluang ekspor dan meningkatkan penghasilan pelaku UKM hingga 26%.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra memaparkan Pemerintah Provinsi Bali terus melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan pariwisata di Bali guna mendukung target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019. Saat ini yang menjadi fokus kami adalah bagaimana menciptakan sinergi antara sektor pariwisata dengan UKM, karena jelas mereka memiliki kontribusi yang besar terhadap pengembangan potensi pariwisata secara keseluruhan.”
Agar UKM dapat terus berkembang, kata dia, seiring perkembangan informasi dan teknologi, para pelaku UKM harus menyadari bahwa alur perdagangan kini berubah semakin modern. Oleh karena itu, penting adanya sebuah sinergi antara pemerintah dan dunia usaha untuk terus mendampingi para pelaku UKM menghadapi perubahan jaman, seperti yang dilakukan Sampoerna melalui pendampingan PPK Sampoerna dan pelaksanaan SETC Expo 2018.
Menurutnya, pendekatan ini dapat menjadi percontohan bagi pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan pembangunan kapabilitas yang berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Hubungan Daerah & CSR Sampoerna Ervin Laurence Pakpahan menjelaskan sebagai wujud dukungan terhadap pemberdayaan UKM, selama lebih dari 10 tahun, Sampoerna telah konsisten membangun kapabilitas UKM binaannya. Semangat ini dituangkan dalam payung program korporasi yaitu ‘Sampoerna Untuk Indonesia’ sebagai upaya kami dalam mendukung pemerintah guna mengakselerasi kemandirian perekonomian nasional dan daerah.”
[pilihan-redaksi2]
Salah satu program Sampoerna yang berfokus di sektor UKM adalah PPK Sampoerna. Sampai hari ini, PPK Sampoerna telah mengembangkan sekitar 40.000 wirausahawan di 79 kota/kabupaten di Indonesia. Dalam perkembangannya, PPK Sampoerna terus memperbaiki diri dan melebarkan manfaat seluas-luasnya sehingga dapat dijadikan rujukan bagi perusahaan maupun lembaga lain serta menjadi pusat interaksi dari seluruh pemangku kepentingan.
Salah satu program Sampoerna yang berfokus di sektor UKM adalah PPK Sampoerna. Sampai hari ini, PPK Sampoerna telah mengembangkan sekitar 40.000 wirausahawan di 79 kota/kabupaten di Indonesia. Dalam perkembangannya, PPK Sampoerna terus memperbaiki diri dan melebarkan manfaat seluas-luasnya sehingga dapat dijadikan rujukan bagi perusahaan maupun lembaga lain serta menjadi pusat interaksi dari seluruh pemangku kepentingan.
”Sampoerna memaknai tonggak penting dalam perjalanan satu dasawarsa pelaksanaan SETC Expo. Acara ini kami selenggarakan dengan tujuan sosialisasi mengenai kontribusi dari program PPK Sampoerna untuk terus meningkatkan kapasitas para pelaku UKM binaan kami agar siap menghadapi segala tantangan dalam mengembangkan usahanya,” terang Ervin. (bbn/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rob