search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu Tempe di Jembrana Terjepit
Jumat, 9 Mei 2025, 13:23 WITA Follow
image

beritabali/ist/Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu Tempe di Jembrana Terjepit.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Harga kedelai impor yang terus merangkak naik membuat para pengusaha tahu tempe di Jembrana kelimpungan. Lonjakan harga bahan baku ini menyebabkan biaya produksi meningkat drastis, namun harga jual di pasaran tetap tidak bisa dinaikkan.

Salah satu pengusaha tahu tempe di Lingkungan Terusan, Kelurahan Lelateng, Lina Fahmi, mengungkapkan bahwa saat ini harga kedelai impor sudah mencapai Rp10 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya, harga normal berkisar di angka Rp8.300.

"Dengan kondisi harga kedelai sekarang, kami sangat terbebani. Produksi per hari tetap 50 kilogram, jadi total biaya bahan baku saja sudah Rp500 ribu per hari," ujarnya, Jumat (9/5/2025).

Meski biaya produksi melonjak, harga jual tahu di tingkat konsumen tidak bisa diubah. Menurut Lina, harga satu sisir tahu masih tetap dijual Rp2 ribu agar pelanggan tidak kabur.

“Kalau kita ikutkan harga, takutnya pembeli lari. Jadi ya, kami yang harus menanggung selisihnya,” imbuhnya.

Dirinya berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga kedelai impor. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama, banyak pelaku usaha kecil di sektor tahu tempe terancam gulung tikar.

“Kami butuh perhatian. Semoga ada upaya untuk menurunkan harga kedelai, agar usaha ini bisa terus berjalan,” harapnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami