search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Momen 2 Hari Raya Besar Keagamaan Wahana Pererat Toleransi Beragama
Senin, 24 Desember 2018, 07:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com,Jembrana. Dua hari raya besar keagaaman yang tiba berdekatan yakni Natal dan Galungan dipandang istimewa oleh Bupati Jembrana I Putu Artha. Momen istimewa itu hendaknya bisa dijadikan wahana untuk lebih memperat lagi toleransi antar umat beragama yang telah terjalin dengan baik selama ini, khususnya di Jembrana
 
[pilihan-redaksi]
“Jembrana sangat heterogen. Bahkan dikenal dengan taman mininya Bali,  karena berbagai suku,agama hidup berdampingan secara rukun dan harmonis. Hal itu harus senantiasa dijaga dengan sikap saling menghormati, menjaga , termasuk saat merayakan hari besar keagamaan,“ sebut Artha.
 
Meskipun berbeda, lanjutnya, namun tiap umat bisa hidup harmonis berdampingan. “Perbedaan itu sesungguhnya bukan sesuatu yang harus dipertentangkan, perbedaaan itu adalah suatu yang harus kita rayakan bersama dengan toleransi,” cetusnya.
 
Didampingi Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan, Artha secara khusus mengucapkan selamat kepada umat nasrani yang merayakan natal. Ia berharap berkah Natal nanti dapat memberi kedamaian suka cita dan kegembiraan bagi sesama umat. Sementara , kepada umat Hindu yang akan merayakan Galungan dan Kuningan , Bupati artha berharap , melalui pelaksanaan hari kemenangan dharma ini , akan  diberikan kesucian hati dan senantiasa dalam perlindungan ida sang hyang widi wasa.
 
[pilihan-redaksi2]
Ucapan senada juga disampaikan Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan, yang berharap hari raya ini memberikan berkah positif kepada semua umat. Khusus menyongsong tahun baru 2019 nanti, Kembang berharap tahun yang baru dapat dijalani dengan lebih semangat serta menumbuhkan sikap optimis. “Peringatan pergantian tahun baru nanti mesti dirayakan dengan bijak wujud instropeksi diri. Hindari perayaan yang berlebihan apalagi sampai menyisakan konflik,“ pungkas Kembang.
 
Dua hari besar keagaaman akan dirayakan umat dalam waktu yang berdekatan. Umat Kristiani akan merayakan Natal pada selasa (25/12). Sementara sehari sesudahnya , Umat Hindu juga  akan melaksanakan Hari raya Galungan Kuningan yang jatuh pada Buda Kliwon Dungulan pada Rabu (26/12), dimaknai sebagai sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan). Rangkaian pelaksanaan Galungan itu juga diawali dengan pelaksanaan Sugihan Jawa, Sugihan Bali, Penampahan serta Manis Galungan. (bbn/jim/rob)

Reporter: bbn/eng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami