Penanggulan Bencana Perlu Bangun Sinergitas Kuat dengan Masyarakat, Akademisi dan Media
Kamis, 28 Maret 2019,
16:00 WITA
Follow
beritabali.com/ist
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Beritabali.com, Buleleng. Mewakili Gubernur Bali, Sekda Dewa Indra meminta agar sinergitas antar komponen terus ditingkatkan. Penanggulangan bencana bukan semata tanggung jawab dari pemerintah saja, perlu dibangun sinergitas yang kuat baik itu dengan masyarakat, para akademisi serta awak media.
[pilihan-redaksi]
Para akademisi diharapkan dapat meningkatkan perannya terkait kebencanaan melalui penelitian serta pengetahuan yang dimiliki, demikian pula halnya dengan awak media yang memegang peran yang sangat penting dalam mensosialisasikan bahaya bencana serta membangun kesadaran masyarakat akan pemahaman risiko bencana dan pentingnya menjaga kelestarian alam.
Para akademisi diharapkan dapat meningkatkan perannya terkait kebencanaan melalui penelitian serta pengetahuan yang dimiliki, demikian pula halnya dengan awak media yang memegang peran yang sangat penting dalam mensosialisasikan bahaya bencana serta membangun kesadaran masyarakat akan pemahaman risiko bencana dan pentingnya menjaga kelestarian alam.
"Membangun ketangguhan dalam menghadapi bencana perlu proses dan keterlibatan peran semua komponen masyarakat, kita tingkatkan kegotong royongan, kedermawanan dan partisipasi semua pihak. Pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi serta media bersinergi membangun ketangguhan bersama dalam menghadapi bencana," ungkapnya saat menghadiri acara Dharma Relawan Adhirajasa (DRA) 2019 di Bumi Perkemahan Nangun Kerthi, Desa Pancasari, Sukasada, Buleleng, Kamis (28/3) di depan 600 peserta relawan PB dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Sekda Dewa Indra yang didampingi Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin menyampaikan apresiasinya atas dipilihnya Bali sebagai tempat ajang temu relawan penanggulangan bencana (PB) seluruh Indonesia. Dengan pertemuan ini, Dewa Indra berharap dapat mengukuhkan rasa persaudaraan yang ada serta memperkokoh ketangguhan bersama dalam penanggulangan bencana.
Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen Doni Monardo dalam arahannya menekankan pentingnya pembangunan mental dan penguatan kapasitas sumberdaya manusia untuk meningkatkan kesadaran dalam memahami risiko bencana dan pentingnya mengurangi dampak kejadian bencana melalui pendidikan, penelitian, dan lintasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
[pilihan-redaksi2]
Letjen Doni juga berharap agar para relawan PB dapat meningkatkan kapasitas baik melalui pendidikan maupun ketrampilan. Relawan PB juga diharapkan tidak hanya bekerja pada tanggap darurat saja namun juga dilakukan pra dan pasca bencana seperti dengan menjaga dan memperbaiki lingkungan.
Letjen Doni juga berharap agar para relawan PB dapat meningkatkan kapasitas baik melalui pendidikan maupun ketrampilan. Relawan PB juga diharapkan tidak hanya bekerja pada tanggap darurat saja namun juga dilakukan pra dan pasca bencana seperti dengan menjaga dan memperbaiki lingkungan.
"Relawan PB saya minta gaungkan terus ikrar 'bela alam', kita rawat alam, lakukan aksi nyata dalam menyelamatkan alam demi generasi mendatang yang lebih maju. Jadilah agen perubahan bagi pembangunan yang berbasis pengurangan risiko bencana dan jadilah pahlawan kemanusiaan," tuturnya.
Dharma Relawan Adhirajasa (DRA) yang mengangkat tema 'Mensinergikan Semangat Kebersamaan dan Kerelawanan untuk Ketangguhan Bangsa ' dilaksanakan mulai tanggal 26 sampai dengan 28 Maret 2019. Kegiatan DRA bertujuan untuk membangun jejaring relawan PB di Indonesia, peningkatan kapasitas Relawan PB Indonesia serta pembahasan desk relawan, sertifikasi relawan, dan cluster relawan. (bbn/humasbali/rob)
Berita Buleleng Terbaru
Reporter: Humas Bali
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
