Teater Recycling Ajak Masyarakat Daur Ulang Sampah Agar Punya Nilai Ekonomi dan Seni
Kamis, 2 Mei 2019,
12:34 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.
Beritabali.com, Klungkung. Teatrikal Recycling merupakan teatrikal yang dibawakan oleh Kelompok Swadaya masyarakat TPS 3R Dharma Winangun Desa tangkas. Teatrikal ini mengambil tema recycling dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat melalui seni gerak dan tari tentang bahaya sampah.
[pilihan-redaksi]
Dalam pementasannya tersebut diilustrasikan bahaya membuang sampah sembarangan yang dapat menyebabkan banyak terdapat nyamuk dan lalat yang dapat menyebarkan penyakit, seperti Demam berdarah dan Diare.
Dalam pementasannya tersebut diilustrasikan bahaya membuang sampah sembarangan yang dapat menyebabkan banyak terdapat nyamuk dan lalat yang dapat menyebarkan penyakit, seperti Demam berdarah dan Diare.
Gerakan teatrikal mengilustrasikan banyak masyarakat yang terserang diare dan sakit perut, kemudian akibat dari hal tersebut, salah seorang masyarakat mengajak anak-anak dan warga untuk kembali membersihkan lingkungan dari sampah dan melakukan daur ulang. Dari melakukan Daur ulang sampah ini kemudian diketahui dapat memiliki nilai ekonomi dan seni, jika kita punya inovasi untuk mengerjakannya. Dalam pementasan teatrikal juga menampilkan juga tarian barong dan rangda yang terbuat dari sampah plastik dan koran.
“Dari pementasan ini dapat diambil maknanya yakni adalah mengajak masyarakat untuk bersama sama memerangi sampah agar dapat menjadi nilai ekonomi, dan akibat apabila sampah tidak dikelola dapat menimbulkan wabah penyakit”, ujar Ketut Darmawan selaku penggagas Cerita dalam pementasan teaterikal kontemporer di panggung terbuka Monument Puputan Klungkung pada Rabu (01/05/2019).
[pilihan-redaksi2]
Adapun bahan sampah plastik dan koran dikumpulkan sekitar 12 kg sampah plastik dan 8 kg dari koran. Sampah ini di dapat dari berbagai lokasi di Kabupaten Klungkung untuk dibuat barong. Persiapan pembuatan barong dan pelatihan teatrikal memakan waktu kurang lebih 1 bulan. Sampah plastik untuk barong dan gapura berasal dari pembukus mie, kopi, snack. Rangda dibuatkan dari bibit ental, batok kelapa, kelapa kering, daun ental yng dirangkai seperti ulatan. Dalam pementasan Teatrikal ini, berperan sebagai koreografer yakni I Putu Indra Wirayudha, Pembina, Dewa putu Slamet raharja S,Sn.
Adapun bahan sampah plastik dan koran dikumpulkan sekitar 12 kg sampah plastik dan 8 kg dari koran. Sampah ini di dapat dari berbagai lokasi di Kabupaten Klungkung untuk dibuat barong. Persiapan pembuatan barong dan pelatihan teatrikal memakan waktu kurang lebih 1 bulan. Sampah plastik untuk barong dan gapura berasal dari pembukus mie, kopi, snack. Rangda dibuatkan dari bibit ental, batok kelapa, kelapa kering, daun ental yng dirangkai seperti ulatan. Dalam pementasan Teatrikal ini, berperan sebagai koreografer yakni I Putu Indra Wirayudha, Pembina, Dewa putu Slamet raharja S,Sn.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengapresiasi penampilan teatrikal ini. Menurut Bupati, dengan penampilan teatrikal ini diharapkan dapat menggugah masyarakat Klungkung untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Dengan inovasi TOSS yang sudah diterapkan di beberapa Desa diharapkan bisa menjadi salah satu solusi penanganan sampah di Kabupaten Klungkung. “Masyarakat Klungkung bisa mencontoh dan melaksanakan Program Pemkab Klungkung yakni TOSS tersebut dengan baik, untuk menjadikan kabupaten Klungkung terbebas dari sampah,” ujar Suwirta. (bbn/humasklungkung/rob)
Berita Klungkung Terbaru
Reporter: Humas Klungkung