search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pasar Payuk, Awal Mula Masuknya Islam di Dusun Wanasari Denpasar
Selasa, 4 Juni 2019, 06:10 WITA Follow
image

beritabali.com/baliantique.tumblr.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Pasar Payuk berkaitan erat dengan awal mula masuknya umat Islam di Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar. Pada mulanya masyarakat Dusun Wanasari merupakan orang-orang pasar atau para pendatang yang datang dari berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa, Madura, Lombok, dan bahkan etnis Cina yang mendiami wilayah pasar khususnya Pasar Payuk. Dimana Pasar Payuk merupakan cikal-bakal dari  salah satu pasar tradisional terbesar di Denpasar saat ini, yakni Pasar Kumbasari.

[pilihan-redaksi]

Hal tersebut teruangkap dalam sebuah artikel ilmiah berjudul “Dusun Islam Wanasari di Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar, Bali (Latar Belakang Sejarah, Dinamika, serta Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA)” yang dipublikasikan dalam Jurnal Pendidikan Sejarah (Widya Winayata), Volume 8, Nomor 2 Tahun 2017. Artikel tersebut ditulis oleh Asviani, Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A, dan Dra. Desak Made Oka Purnawati, M.Hum dari Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.

Asviani dan kawan-kawan menuliskan orang-orang pasar atau para pendatang dari luar Bali tersebut semakin lama semakin banyak dan memadati wilayah pasar. Sehingga, Raja Badung menawarkan tempat kepada masyarakat yang berada di sekitar Pasar Payuk untuk memilih antara dua wilayah yakni wilayah Wanasari dan wilayah Pemecutan.

Dilihat dari Persentasenya 75% masyarakat sekitar Pasar Payuk memilih untuk menempati wilayah Wanasari, Hal ini dikarenakan Wanasari merupakan tempat yang dekat dengan perairan dan air merupakan unsur yang sangat penting bagi kehidupan.

Sebagai ibukota Provinsi Bali, Denpasar memiliki aktivitas yang cukup padat mulai dari pusat-pusat pemerintahan, pusat perdagangan, dan pariwisata. Dengan banyaknya Aktivitas ini, orang luar melihat Denpasar adalah tempat yang cukup menjanjikan kesuksesan.

[pilihan-redaksi]

Konsekuensi dari keadaan ini adalah tingginya arus urbanisasi, di mana persentase terbesar datang dari urbanisasi penduduk yang tidak terencana dan terkendali. Mereka umumnya bekerja pada sektor informal tanpa keterampilan dan tidak bermodal. Masyarakat inilah yang mendiami wilayah Pasar Payuk dan kemudian dipindahkan ke wilayah Wanasari. Masyarakat di wilayah Wanasari tersebut akhirnya membangun sebuah pemukiman yang diberi nama Kampung Jawa.

Dalam perkembangannya, untuk menghilangkan identitas kesukuan, dan menghindari perpecahan di antara kaum penduduk Kampung Jawa, maka nama dari Kampung Jawa diganti menjadi Kampung Wanasari. Nama Wanasari diambil dari nama tempat tersebut yakni wilayah Wanasari.[bbn/ Widya Winayata/mul]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami