search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Oknum Bidan Masukkan Mentimun ke Vagina, Ini Penjelasan Seksolog Bali
Rabu, 12 Juni 2019, 08:21 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Kasus foto oknum bidan di Jembrana yang memasukkan buah mentimun ke alat kelaminnya menghebohkan warga Bali terutama di jagat media sosial. Warga terkejut dengan perilaku oknum bidan itu yang dinilai agak menyimpang dengan melakukan aktivitas memasukkan mentimun ke vaginanya. Lalu apa kata ahli seksologi?
 
Pemerhati anak muda dan fellow seksologi Bali, yang juga Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia Cabang Denpasar, dr Oka Negara, FIAS, mengatakan, apa yang sedang beredar dan viral tentang seorang perempuan yang fotonya tampak sedang memasukkan buah mentimun ke dalam vagina adalah sebuah aktivitas yang disebut dengan masturbasi.
 
"Masturbasi sesungguhnya adalah aktivitas seksual yang wajar dan normal-normal saja karena memang didorong oleh dorongan seksual. Aktivitas merangsang kelamin secara sendiri ini hampir pernah dilakukan oleh semua orang baik perempuan atau laki-laki, walau dalam faktanya lebih sering laki-laki yg melakukan. Tetapi di era keterbukaan informasi spt sekarang, perempuan juga melakukannya,"jelas Oka Negara, kepada Beritabali.com, Rabu (12/6/2019).
 
Menurut Oka, yang kemudian perlu dicermati adalah apakah masturbasi bisa berbahaya? Masturbasi menurutnya tidak berbahaya jika dilakukan dalam keadaan bersih atau higienis. Termasuk jika menggunakan alat atau bahan tambahan. 
 
"Kalau menggunakan benda tambahan yang tidak bersih tentu saja bisa mengakibatkan infeksi, terlebih jika dilakukan dengan memasukkan benda ke dalam vagina dengan gerakan relatif kasar yg akan mengakibatkan perlukaan,"ujarnya.
 
Pada perempuan yang sering digunakan sebagai alat bantu masturbasi misalnya dildo, vibrator, atau beberapa jenis buah buahan yang bentuknya menyerupai penis seperti mentimun, pisang, terong, dll. Juga bisa benda sekitar pulpen, sikat gigi, dll.
 
"Selama bersih sebenarnya tidak apa-apa. Tetapi jika itu kotor, sekali lagi, bisa mengakibatkan perlukaan dan infeksi. Dalam kasus yang diduga seorang bidan ini, aktivitas masturbasinya sebenarnya adalah hal jamak saat ini dilakukan. Hanya saja apakah penggunaan buah mentimun itu dijamin kebersihannya? Jika tidak, bisa mengundang infeksi,"jelasnya. 
 
Dalam kasus ini, kata Oka, sebenarnya yang lebih disesalkan adalah dalam konteks sosialnya yang lebih perlu disikapi. Karena aktivitas ini didokumentasikan dan akhirnya tersebar, ini yang berdampak kompleks.
 
Pihak perempuan yang akhirnya banyak dirugikan karena menerima dampak psikososial dengan rentetan akibatnya seperti malu, dibully, pihak keluarga bisa jadi ikut terdampak dan bisa jadi akan muncul akibat lanjut dari stres yg dialami.
 
"Dalam kasus ini tentu pihak yang mengunggahnya mesti mendapatkan sanksi hukum. Terakhir, kasus seperti ini sebaiknya dijadikan pelajaran buat semua, salah satunya untuk bijak menggunakan gadget dan media sosial. Agar tidak terjadi yang serupa. Terutama buat kalangan remaja. Perlu juga diberikan edukasi tentang bagaimana menggunakan gadget dan bermedia sosial dengan bijak," pungkasnya.[bbn/psk]

Reporter: bbn/gus



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami