search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Temui Jokowi, Ponglik: Pembangunan Bali Agar Tidak Meminggirkan Masyarakat Lokal
Kamis, 20 Juni 2019, 09:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Jakarta. Presiden Jokowi menerima rombongan komunitas alumni perguruan tinggi. Di antara 42 alumni yang menghadap Presiden, ada Nyoman "Ponglik" Sudiantara dan Bambang "Bom" Wiyono mewakili Bali. 
 
[pilihan-redaksi]
Mereka diterima Jokowi yang didampingi Menseskab Pramono Anung di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/6/2019) sore. Menurut Ponglik, banyak hal didialogkan. Namun Ponglik tidak bersedia membuka semua ke publik. Soal masukan dari Bali, Ponglik menyatakan, ketika perwakilan Bali diberi waktu bicara, menyampaikan kepada Presiden agar pembangunan Bali tetap harus memperhatikan lingkungan, alam dan budaya. 
 
"Kami sampaikan agar pembangunan berpihak kepada masyarakat lokal, tidak meminggirkan masyarakat Bali. Karena peminggiran masyarakat lokal, bukan tidak mungkin, juga bisa memunculkan radikalisme bentuk lain," ungkap Ponglik.
 
 
"Banyak hal, tapi saya rasa itu dulu saja yang perlu kami sampaikan. Kami akan diskusikan dulu dengan teman-teman yang lain," tambah Ponglik.
 
Dalam pertemuan itu juga dibahas semakin merebaknya perilaku radikalisme yang mengarah pada intoleransi dan politik identitas sempit. Rombongan alumni dipimpin Amarsyah dari ITB Bandung dan Bambang "Gembos" Joedopramono dari ITS Surabaya. Tak kurang dari 2 jam, Jokowi berdialog dengan para alumni dari berbagai daerah di Indonesia tersebut.
 
Hal ini dibenarkan Ponglik. Ia mengatakan pertemuan para alumni dengan presiden tersebut. Ditanya tentang materi pembicaraan, Ponglik menjelaskan bahwa itu pertemuan internal dan tertutup. Namun Ponglik menyebutkan, masalah  radikalisme dan intoleransi menjadi pembicaraan paling fokus. 
 
"Boleh dibilang, itu (masalah radikalisme dan intoleransi, red) menjadi fokus utama pembicaraan. Semua setuju harus ditangani serius karena bisa mengancam keutuhan bangsa," ujar Ponglik.
 
[pilihan-redaksi2]
Ditanya tentang masukan untuk kabinet, Ponglik menjelaskan, memang ada yang menyampaikan. "Tapi sepintas saja," ujarnya. 
 
Ditanya tanggapan Jokowi, menurut dia, Presiden mengapresiasi masukan dari para alumni. Presiden juga mengucapkan terimakasih atas dukungan masyarakat sehingga memenangi Pilpres 2019. 
 
"Bapak Presiden sangat baik menerima kami. Mencatat masukan kami. Dan akan terus membuka diri menerima masukan para alumni.  Dan berbicara banyak hal. Tapi saya belum bisa sampaikan semua. Itu dulu ya," pungkas Ponglik. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami