Tim SAR dan Polair Evakuasi Kapal Mati Mesin di Selat Lombok
Rabu, 18 September 2019,
09:50 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beritabali.com, Denpasar. Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan berhasil mengevakuasi KLM Mutiara Inti Permata yang dilaporkan mengalami mati mesin di Selat Lombok, Selasa (17/9) pukul 21.00 WITA.
[pilihan-redaksi]
Bersama anggota Ditpolair Polda NTB dan KSOP Lembar bergerak dari pelabuhan Lembar menuju lokasi kejadian, dengan titik koordinat 08°32"168' S-115°50"019'E.
Bersama anggota Ditpolair Polda NTB dan KSOP Lembar bergerak dari pelabuhan Lembar menuju lokasi kejadian, dengan titik koordinat 08°32"168' S-115°50"019'E.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, I Nyoman Sidakarya menjelaskan, kapal beserta enam orang penumpang terdiri atas satu orang nahkoda dan lima anak buah Kapal (ABK), berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.
"Seluruh penumpang dalam keadaan selamat, dan sudah diserahkan ke pihak berwenang di Pelabuhan Lembar kemarin malam," kata I Nyoman Sidakarya dikonfirmasi, Rabu (18/9).
Nyoman Sidakarya menyebutkan, keenam penumpang KLM Mutiara Inti Permata yakni Salam, 53 tahun selaku nahkoda kapal. Safrin, 58, Taufik, 35 selaku ABK berasal dari kabupaten Bima, NTB. Sedangkan tiga ABK lainnya Anis, 58, Frans, 60 tahun berasal dari NTT. Dan satu ABK atas nama Peter, 35 tahun berasal dari Ambon, Maluku.
Nyoman Sidakarya memaparkan, KLM Mutiara Inti Permata berangkat dari Surabaya, Jawa timur dengan tujuan Bima, NTB pada Sabtu (14/9) pukul 11.00 Wita.
"Kapal mengalami kerusakan mesin sejak Senin (16/9) pukul 18.00 wita di sekitar Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2," papar Nyoman Sidakarya.
[pilihan-redaksi2]
Kapal kayu dengan panjang 28 meter GT 169 T mengangkut barang-barang niaga berupa kebutuhan pokok, peralatan rumah tangga, dan barang lainnya.
Kapal kayu dengan panjang 28 meter GT 169 T mengangkut barang-barang niaga berupa kebutuhan pokok, peralatan rumah tangga, dan barang lainnya.
"Bapak Salam selaku nahkoda memberikan laporan kejadian kemarin pukul 14.20 WITA. Kemudian laporan kami tindaklanjuti dengan memberangkatkan tim rescue menggunakan kapal Rescue Boat 220 Mataram," jelasnya lagi.
Setelah hampir dua jam pencarian, kapal ditemukan dalam kondisi terapung di perairan selat Lombok. Atau sekitar ALKI 2 dengan jarak 18,75 nautical mile dari pelabuhan Lembar. (bbn/lom/rob)
Reporter: bbn/lom