search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Makna Unik Tumpeng Megono dalam Tasyakuran PSHT Nusa Penida
Jumat, 20 September 2019, 08:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Beritabali.com, Klungkung. Prosesi pelantikan warga baru Tingkat 1 Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Nusa Penida, Klungkung menjadi menarik pasalnya dibarengi dengan tasyakuran dengan mempersembahkan  8 tumpeng lengkap dengan ayam ingkungnya.
 
[pilihan-redaksi]
Tumpeng itu bermakna diantaranya tumpeng Megono yang di dalamnya ada inkung ditutup dengan nasi gurih, filosofinya tidak boleh sombong sebagai manusia meskipun telah berilmu.
 
“Jadi semua persembahan ini ada filosofinya,” ucap Mahesa Ketua Ranting (PSHT) Nusa Penida, Gede Mahesa Arya Wisesa di GOR Nusa Penida, Klungkung, Sabtu (14/9/2019) malam saat menggelar Tasyakuran dan Pengesahan/Wisudawan  Warga Baru Tingkat 1 (satu) PSHT Ranting Nusa Penida, Klungkung yang dihadiri Muspika, perwakilan PSHT pusat Madiun dan para orang tua.
 
 
Wisesa yang berasal dari Suana, Nusa Penida yang lama merantau di luar Bali tapi saat ini kembali ke kampung halamannya untuk mengabdi pada kesempatan ini mengatakan, mengamalkan Tri Hita Karana sesuai ajaran Hindu. Organisasi ini termasuk yang terbesar di dunia yang sebentar lagi akan berusia satu abad. 
 
Perguruan yang berpusat di Madiun, Jawa Timur ini didirikan oleh Ki Ageng Ngabehi Suro Diwiryo (Hyang Suro) yang memiliki motto “Mendidik Manusia Berbudi Pekerti Luhur Tahu Benar dan Salah Lan Memayu Bayuning Bawana”.
 
Dalam kegiatan ini 69 calon warga baru dilantik. Bagi siswa putri yang berhalangan tidak diperkenankan mengikuti pelantikan. Disampaikan bagaimana konsep nyama beraya apalagi di Bali menjunjung tinggi toleransi dalam keragaman.
 
Dipesankan kepada warga baru PSHT untuk selalu menjaga marwah organisasi. Pria yang berusia 26 tahun ini menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga terselenggaranya pelantikan ini. 
 
Ketua PSHT Provinsi Bali Ketua  Drs. H. Djuworo, SE., disela sambutannya menyampaikan kebanggaannya karena PSHT bisa diterima oleh masyarakat Bali, apalagi warga baru Ranting Nusa Penida yang dilantik semua putra daerah alias putra-putri asli Nusa Penida. 
 
“Biasanya kalau di tempat lain hanya ada 5 paling banyak putra asli, tapi Nusa Penida memang lain, animonya sangat besar,” katanya yang disambut tepuk tangan hadirin.
 
[pilihan-redaksi2]
Ia juga mengungkapkan perkembangan awal berdiri tahun 1992 hingga kini cukup membanggakan, dimana saat ini anggota PSHT sudah mencapai 1.700 lebih.
 
“Awalnya hanya 20 orang saja, tahun 1992, tapi sekarang sudah menyebar ke seluruh pelosok pulau Bali,” ucap mantan pegawai Dinas Perhubungan Bali ini.
 
Ia beralasan bisa diterimanya PSHT ini karena organisasi ini untuk menjalin persaudaraan yang seiring dengan konsep “nyama beraya” masyarakat Bali, jadi bukan untuk mencari musuh.
 
Disebutkan juga PSHT banyak mencetak atlit pencak silat yang kerap berpartisipasi dalam ajang kompetisi pencak terutama dalam mendukung kegiatan olahraga di daerah. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami