search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
CSR The Sak dalam Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Wanita Pengrajut di Negara
Rabu, 2 Oktober 2019, 13:20 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com, Denpasar. Merk Tas ternama kembali ke Indonesia untuk merealisasikan “Bali Artisan Fund” dengan Rangkaian Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Untuk Wanita Pengrajut di Negara.

[pilihan-redaksi]
The Sak memenuhi janji-janji yang mereka buat kepada wanita pengrajut Negara di awal tahun ini. Dalam rangka merayakan ulang tahun yang ke-30 tahun ini The Sak yang merupakan merk tas rajut asal Amerika mengeluarkan tas edisi terbatas, koleksi “philanthropic capsule” yang mana 100% hasil penjualannya dialokasikan untuk mensponsori pemeriksaan kesehatan dan edukasi wanita pengrajut yang telah merajut tas-tas tangan The Sak sejak awal. 

Sebagai langkah selanjutnya dalam melaksanakan komitmen mereka, The Sak melakukan kunjungan ke salah satu desa di Negara pada Selasa, 01 Oktober 2019 untuk mengelola pelayanan pemeriksaan kesehatan untuk wanita pengrajut.

Menggandeng yayasan-yayasan non profit seperti John Fawcett Foundation dan organisasi kesehatan lainnya, The Sak akan menghabiskan 1 hari penuh dengan 100 wanita pengrajut di Negara untuk melakukan beberapa pelayanan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan.

Pelayanan-pelayanan tersebut berupa check up, pendeteksian dini kanker payudara , pemeriksaan kesehatan mata, tes darah, dan lainlain. The Sak bekerjasama dengan BEDO (Business & Export Development Organization) untuk mendistribusikan bantuan-bantuan ini.

Selain mensponsori kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi wanita pengrajut dan keluarganya, The Sak juga berencana untuk memperluas aksi sosial mereka dengan mengaktifkan komunitas penduduk lokal setempat salah satunya dengan mendirikan taman daerah setempat, membangun kebun kelompok dan pengaturan sistem keuangan. 

The Sak berkomitmen penuh dalam mendukung pengrajin mereka untuk kedepannnya, memperhatikan akar dari perusahaan dan wanita-wanita pengrajin dibalik layar. Kegiatan “Bali Artisan Fund” menguatkan komitmen The Sak dalam membangun bisnis dengan niat terarah pada masa depan yang meningkatkan keberlanjutan dan fair trade.

“Ketika saya melihat ke 3 dekade terakhir dan dimana dunia pada saat kami memulai dibanding dengan sekarang, saya mengakui pentingnya membingkai ulang bagaimana The Sak dapat bermanfaat sebagai penduduk dunia,” ucap Co-founder + CEO The Sak Brand Group, Mark Talucci. 

[pilihan-redaksi2]
Ia menambahkan menghargai dan mendukung wanita-wanita pengrajin Bali yang telah menginspirasi dan partnernya  dalam menciptakan The Sak adalah langkah awal untuk 30 tahun selanjutnya, yang menandai komitmen terhadap keberlanjutan, praktek fair trade dan sebuah kelanjutan dari usaha social kami.

Sedangkan Jeff Kristianto, Program Manager BEDO mengungkapkan visi yang tengah The Sak gerakkan berjalan searah dengan visi BEDO. Sebagai organisasi non-for-profit, visi kami adalah untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan untuk pelaku bisnis di Indonesia yang memiliki tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan. 

“Kegiatan giving back The Sak ini memberikan contoh nyata dari Corporate Social Responsibility yang berkelanjutan,” imbuhnya. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami