Rakor NTB dan Australia Bahas Peningkatan Mutu Calistung Pendidikan Dasar
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Untuk meningkatkan hasil belajar literasi dan numerasi (calistung) siswa jenjang pendidikan dasar di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang tergolong masih di bawah rata-rata nasional, inovasi pembelajaran oleh guru penting dilakukan.
[pilihan-redaksi]
Salah satu strategi yang dilakukan oleh Pemprov NTB adalah bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang bermitra dengan pemerintah Australia. Melalui program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) dan sudah diimplementasikan di enam kabupaten di NTB.
Untuk perkembangan program Inovasi kemitraan pemerintah Australia dan Indonesia ini lebih lanjut, kemudian dibahas dalam rapat koordinasi, di Kantor Gubernur NTB, Kamis (31/10).
Dipimpin oleh Wakil Gubernur NTB, Doktor Hajah Sitti Rohmi Djalilah MPd, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan pendidikan di NTB. Serta perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kedutaan Besar Australia di Jakarta, dan tim Inovasi.
Program Director Inovasi, Mark Heyward PhD usai rapat koordinasi mengatakan, di tahun 2019 ini berbagai program rintisan Inovasi telah dan sedang dilakukan di NTB. Termasuk yang dilaksanakan oleh berbagai LSM dan organisasi masyarakat. Program-program tersebut menyasar berbagai isu pendidikan seperti literasi, numerasi, dan pendidikan inklusif, yang memang menjadi prioritas dan perlu diatasi di masing-masing kabupaten.
Adapun enam kabupaten sebagai implementasi program Inovasi yaitu Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu dan Bima. Kemitraan dengan negara Australia ini berfokus menemukan cara-cara yang bisa meningkatkan hasil belajar literasi dan numerasi siswa.
"Kami pun telah melihat perubahan positif setelah program diimplementasikan. Termasuk dalam hal peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mengajar pada guru di sekolah-sekolah," kata Mark Heyward, dengan bahasa Indonesia yang fasih.
"Selain guru, kunci peningkatan pengetahuan dan ketrampilan itu adalah soal pengadaan buku, sarana dan prasarana sesuai jenjang, minat, dan kemampuan," jelas Mark Heyward, seraya menegaskan kerjasama Australia- Indonesia ini juga mencakup pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus.
Reporter: bbn/lom