Seks "Threesome", Wajar Atau Ada Bahayanya?
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Tanya: “Dok, jadi penasaran dengan kasus Ibu guru yang mengajak siswinya untuk melakukan "threesome" (hubungan seks bertiga) bersama pacarnya. Itu sebenarnya wajar atau ada bahayanya?" (Jeany, 21, Kuta)
Jawab: Istilah ini rupanya lagi populer. Threesome adalah melakukan hubungan seksual bertiga dalam satu tempat dan waktu bersama-sama. Memang, sering kali alasan melakukan threesome adalah sebagai variasi seksual, mencoba hal yang baru. Tetapi tentu saja akan menjadi terlihat aneh karena melibatkan orang lain sebagai pihak ketiga. Sesuatu yang masih dianggap masyarakat sebagai hal yang tidak wajar, kecuali pada pelaku poligami.
Sesungguhnya jika kebosanan dalam hubungan seksual yang menjadi alasan berniat melakukan threesome, sesungguhnya masih banyak cara yang bisa dilakukan pasangan untuk tetap membuat suasana tetap hangat membara. Dengan merubah semua yang membuat bosan pada pasangan, termasuk juga pada diri sendiri dulu. Beberapa masalah sering kali menjadi penyebab kebosanan, misalnya pasangan yang kurang romantis, foreplay dalam hunungan seksual tidak pernah maksimal, hingga tidak kreatif dalam mencoba variasi dan hal baru bersama-sama. Tetapi jika alasan ingin melakukan threesome adalah ingin tahu dan ingin mencoba, sebaiknya dipikirkan kembali baik-baik dan sebaiknya diurungkan niatnya.
Threesome sesungguhnya adalah pilihan variasi seksual yang melibatkan orang lain sebagai “partner ketiga”. Jika selama ini yang biasa dilakukan adalah hubungan seksual berdua saja, dalam threesome, akan saling berbagi peran dalam hubungan seksual. Kalori yang dibutuhkan dalam menjalani aktivitas seksual secara threesome juga sering kali lebih besar, artinya terkadang lebih melelahkan. Yang perlu menjadi perhatian adalah, jika ada salah satu partner seksual mengidap infeksi menular seksual atau infeksi lain yang juga bisa ditularkan lewat hubungan seksual, tentu saja akhirnya lebih besar peluang tertularnya.
Jadi aktivitas seksual bertiga atau threesome sesungguhnya memiliki risiko serupa dengan melakukan hubungan seksual berisiko yang berganti-ganti pasangan bersama orang lain. Malah ada tambahan risiko psikososial seandainya aktivitas ini diketahui orang, dan menimbulkan cap buruk bagi pelakunya.
Jika ternyata keinginan untuk mengajak berhubungan seksual bertiga itu sangat kuat berasal dari pihak laki-laki dan disetujui pihak perempuan, lalu apa yang bisa dilakukan?
Semua perlu dibicarakan dulu, bersama. Untuk bisa memastikan, apakah ini benar sebuah keinginan yang sifatnya serius atau hanya sebuah ide iseng belaka. Jangan jadikan diri Anda ada pada pihak yang dirugikan. Karena kalau hanya sebuah ide iseng dan keinginan untuk melakukan threesome hanyalah berupa keinginan untuk melakukan variasi seksual saja tentu juga harus dibicarakan serius termasuk risikonya.
Kembali Ingatkan Tentang Upaya Mengatasi Kebosanan
Jika memang ada kebosanan dalam hubungan seksual dan ingin memperbaiki kehidupan seks, maka ini adalah sebuah hal yang baik. Tidak ada yang ingin kehidupan seksnya membosankan terus. So, pastikan tugas Anda untuk mengingatkan dan memberi masukan dulu untuk meminta pasangan ini untuk lebih mencari upaya mengatasi kebosanannya dulu, sebelum berpikir tentang tawaran buat melakukan threesome.
Siap Dengan Risikonya
Kalau ternyata akhirnya Anda tergoda dan setuju buat mengikuti permintaan ini, pastikan dulu apakah sudah paham akan risikonya. Risikonya mulai dari risiko medis hingga risiko psikososial. Tentu saja risiko dari sebuah hubungan seksual yang dilakukan lebih dari satu pasangan salah satunya juga adalah infeksi menular seksual, andai ada yang tidak setia dengan pasangannya. Demikian juga jika melakukan aktivitas seksual bersama-sama bertiga, pastikan semuanya itu disetujui bersama dan tidak melibatkan bahan-bahan berbahaya yang bisa mengakibatkan cidera atau infeksi.
Ambil Keputusan.
Keputusan ada di tangan Anda. Setelah sudah berupaya dan menimbang semua risikonya, silakan pastikan dan ambil keputusan. Mungkin bisa saja Anda akhirnya menyetujui tawaran karena Anda sendiri suka dengan tantangan dan petualangan, atau malah merasa kasihan, itu adalah hak Anda untuk mengambil keputusan, tetapi tentu saja harus paham dengan segala risikonya, agar tidak menyesal di kemudian hari. Jika Anda tidak siap buat berbagi seperti ini, tentu saja tawaran harus ditolak.
Reporter: bbn/oka