BKKBN Bali Adakan Webinar Kehamilan Sehat Cegah "Stunting"
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Indonesia masih dihadapkan dengan permasalahan gizi ganda, yaitu kekurangan gizi seperti wasting (kurus) dan stunting (pendek) pada balita, anemia pada remaja dan Ibu Hamil serta kelebihan gizi termasuk obesitas baik pada balita maupun orang dewasa.
[pilihan-redaksi]
Indonesia termasuk negara dengan prevalensi stunting kelima terbesar di dunia. Maka dari itu Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) BKKBN Provinsi Bali mengadakan kegian Web Seminar Kehamilan Sehat Cegah Stunting.
Web Seminar tersebut dilaksanakan pada Rabu (22/7) menghadirkan narasumber dr. Made Bagus Dwi Aryana Sp.OG (K), Dokter Spesialis Kebinanan dan Penyakit Kandungan, Ni Made Suastini, S. Ikom dan Drs. Agus P Proklamasi., M.M , Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali.
Dikatakan bahwa penyebab utama dari stunting adalah kekurangan gizi dalam waktu yang lama, sehingga dalam penjelasannya dr. Made Bagus Dwi Aryana Sp.OG (K) menghimbau untuk mencegah stunting dengan cara menjaga nutrisi Ibu Hamil untuk calon Bayi dan pemberian Asi Ekslusif selama 6 Bulan.
“Cegah stunting harus dimulai sejak pertama kali terjadi pembuahan sampai bayi berumur 2 tahun (1000 hari pertama kehidupan) dengan menjaga nutrisi pada saat hamil dan memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan pada bayi”, jelasnya.
Sementara itu, Drs. Agus P Proklamasi., MM menjelaskan bahwa dalam rangka pencegahan stunting, BKKBN melakukan kegiatan pemberdayaan keluarga (intervensi sensitive) melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dan promosi KIE mengenai Pengasuhan 1000 HPK (sejak saat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun).
“Di Provinsi Bali sendiri program prioritas promosi dan KIE 1000 HPK sudah dilaksanakan sejak tahun 2018 dan pada tahun ini Kami merencanakan Program Prioritas Promosi dan KIE 1000 HPK dengan sasaran mencakup 33 Desa,” jelasnya.
Tidak hanya itu, melalui web seminar tersebut Drs. Agus P Proklamasi mengajak masyarakat untuk menunda kehamilan di masa pandemi Covid-19.
“Disarankan bagi Pasangan Usia Subur atau PUS untuk menunda kehamilan di masa pandemic Covid-19. Hal tersebut dihimbau usia kehamilan muda itu rawan dan banyak keluhan daya tahan ibu hamil bisa menurun. Pemeriksaan kehamilan mungkin akan sulit dilakukan sehingga bisa jadi hal-hal yang tidak diinginkan selama hamil seperti salah satunya kekurangan gizi yang bisa menyebabkan stunting,” tambahnya.
Reporter: bbn/adv