search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tulisan Aksara Bali "Alun-alun Gianyar" Dinilai Keliru
Selasa, 24 November 2020, 16:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Pemasangan Aksara Bali 'Alun-alun Gianyar' sebagai bagian dari proyek penataan Lapangan Astina dinilai keliru. 

Pemilihan Aksara dinilai kurang tepat, terutama pada penulisan Gianyar. Penilaian ini diutarakan sejumlah warga yang paham tata titi penulisan Aksara Bali, setelah Bupati Gianyar Made Mahayastra dengan bangga mengunggah progres penataan lapangan yang hampir rampung pada Minggu (22/11) lalu. 

Kordinator Penyuluh Bahasa Bali, Provinsi Bali I Wayan Suarmaja dikonfirmasi Selasa (24/11) kemarin mengakui bahwa beberapa rekannya meragukan ketepatan penulisan Alun-alun Gianyar

"Ada beberapa yang berdiskusi setelah melihat postingan itu di medsos," ungkapnya. 

Dikatakan memang ada sedikit kekeliruan dalam penulisan aksara Bali. 

"Uger-uger itu ada kekeliruan sedikit, kekeliruan itu pada uger-uger kata Gianyar. Harusnya Gianyar itu menggunakan nania (gantungan-red) di bagian 'Gia'. Kalau dalam satu kata ada 'i' dan 'a' diganti dengan nania," katanya.

Sementara terkait tulisan alun-alun yang terbaca Halun-alun, Suarmaja menilai hal itu tidak menjadi persoalan. Dijelaskan untuk penulisan nama dalam aksara Bali, bisa menggunakan aksara ha. 

"Karena nama, jadi boleh saja. Tinggal Gianyar-nya saja yang tinggal diperbaiki lagi sedikit," jelasnya.

Menyikapi kekeliruan tulisan aksara Bali ini Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengaku akan berkordinasi dengan penyuluh bahasa Bali untuk penulisan aksara Bali yang tepat. Dikatakan bila memang terjadi kekeliruan dalam penulisan aksara Bali, pihaknya akan segera melakukan koreksi. 

"Sudah saya konsulkan ke penyuluh Bahasa Bali, kalau salah akan segera dikoreksi," katanya saat dikonfirmasi. 

Menurut Mahayastra, kekeliruan ini hanya masalah sepele, apalagi penataan lapangan Astina belum diresmikan karena pengerjaan masih dilakukan oleh Kontraktor PT Tunas Jaya Sanur hingga Desember mendatang. Sejumlah pekerja juga masih terlihat sejumlah buruh melakukan pengerjaan. 

Untuk diketahui, Proyek penataan lapangan Astina dan Padestrian Kota Gianyar akan rampung Desember 2020 mendatang. Plang untuk nama "Alun-Alun Gianyar" awalnya sudah terpasang. Namun, meskipun kekeliruan penulisan Aksara Bali ini dianggap bukan persoalan besar, setelah ramai menuai kritikan, Aksara Alun-alun Gianyar ternyata langsung ditutup pada Selasa (24/11).

Proyek penataan lapangan Astina ini sudah dimulai sejak 20 Mei 2020. Proyek yang berlangsung selama 210 hari kalender ini menghabiskan anggaran Rp 22,2 Miliar. Sejumlah penataan sudah nampak rampung, seperti pemasangan patung Panca Pandawa. Di kawasan alun alun itu juga terpasang air mancur, serta di percantik dengan penataan tanaman hias.

Meskipun proyek alun-alun ini belum selesai. Namun sejumlah warga sudah penasaran untuk berkunjung saat malam hari. Sebab ketika malam, sisi luar taman diterangi oleh lampu hias. Tapi, masyarakat tidak boleh sembarangan masuk ke areal proyek. 

Seperti yang dialami penghobi vespa, Nyoman Astana yang sempat nongkrong di depan alun-alun bersama teman-temannya. Dimana saat itu ia didatangi Satpol PP Gianyar karena dikira akan minum minuman keras di areal tersebut. 

"Dikira minum-minum, kami didatangi Satpol PP, padahal cuma mau nongkrong saja. Tapi saya mengapresiasi tindakan Satpol PP, supaya alun-alun nantinya tidak dipakai tempat mabuk-mabukan oleh anak muda," ujar Astana.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami