search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mahasiswi Kedokteran Tewas dengan Bekas Dicekik
Rabu, 3 Februari 2021, 19:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Mahasiswi Kedokteran Tewas dengan Bekas Dicekik

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang mahasiswi kedokteran di Meksiko ditemukan tewas dengan bekas luka cekik di rumahnya, beberapa minggu setelah dia melaporkan pelecehan seksual ke polisi dan meminta dipindahkan ke rumah sakit lain.

Menyadur The Sun, Rabu (3/2/2021) Mariana Sanchez Davalos (24) adalah lulusan ahli bedah yang bekerja di sebuah klinik di kotamadya Ocosingo. Dia ditemukan tewas pada 28 Januari 2021.

Menurut keterangan polisi, otopsi mengungkapkan dia dicekik hingga tewas tetapi tidak ada tanda-tanda kekerasan atau pelecehan seksual lainnya.

Media lokal melaporkan bahwa Davalos sebelumnya melaporkan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang pria kepada polisi, namun kasus tersebut tidak pernah diselidiki.

Dia kemudian meminta Universitas Otonomi Nasional Chiapas, tempat dia terdaftar, untuk memindahkannya ke lokasi lain. Namun, Davalos malah diberikan cuti selama satu bulan dan permintaan relokasi diabaikan.

Tidak jelas apakah dia memberi tahu universitas tentang kekerasan seksual yang sebelumnya dia laporkan ke polisi.

Teman-temannya mengatakan Davalos mengalami depresi setelah terjadi pelecehan seksual serta bertahan selama 10 hari tanpa penghasilan.

Rekan mahasiswa kedokteran menggelar protes di depan universitas menuntut jawaban mengapa wanita berusia 24 tahun itu ditolak permohonannya dan untuk penyelidikan polisi yang mengabaikan laporannya.

Komite Mahasiswa Kedokteran Negeri Chiapas (CEMECH) meminta direktur Fakultas Kedokteran Dr Manuel Velasco Suárez menjelaskan kurangnya perhatiannya.

"Karena ini bukan pertama kalinya situasi seperti ini terjadi selama proses magang atau pelayanan sosial." jelasnya.

Kementerian Kesehatan mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan "kemarahan" mereka atas tewasnya Davalos dan menegaskan kembali kebijakan tidak ada toleransi untuk setiap perilaku kekerasan terhadap perempuan.

Para pejabat mengatakan mereka melakukan kontak dengan keluarga korban dan akan memberikan bantuan saat mereka menyelidiki kematian Davalos.

Kelompok hak perempuan dan aktivis membuat hashtag #JusticiaParaMariana di media sosial untuk meminta keadilan.

"Seorang mahasiswa kedokteran seharusnya hanya fokus pada pembelajaran, tidak perlu mengkhawatirkan keselamatannya. Lingkungan kerja yang aman dibutuhkan SELALU." tulis seorang warganet.

Salah satu kelompok hak-hak perempuan, Mujeres de la Sal, meminta Gubernur untuk menjadi ujung tombak penyelidikan.

"Kami menuntut Gubernur Chiapas mengambil tindakan atas masalah ini dan menghukum orang-orang yang mengabaikan permintaan Mariana dan riwayat pelecehan seksual menurut hukum," kata mereka.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami