search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Berjuang Melahirkan 3 Bayi Kembar Hingga Alami Pendarahan
Selasa, 16 Februari 2021, 10:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Berjuang Melahirkan 3 Bayi Kembar Hingga Alami Pendarahan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Puti Ayu (23) kini mempunyai tiga bayi kembar. Saat itu dirinya susah payah berjuang melahirkan tiga bayi kembarnya tersebut. walaupun hingga alami pendarahan hebat.

Saat akan melahirkan tiga bayi kembar, Puti Ayu dilarikan ke RSUD Palabuhanratu, karena mengalami pendarahan hebat dan alhamdulillah semuanya selamat.

Puti Ayu, Ibu dari bayi kembar tiga asal Kampung Marinjung Hilir RT04/03, Desa Karangpapak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat kembali harus dirawat di rumah sakit.

Sang suami, ayah dari bayi kembar tiga, Feri Fernando (34) mengatakan, Jumat (12/2/2021) dini hari istrinya harus dibawa ke RSUD Palabuhanratu karena mengalami pendarahan hebat.

"Mamahnya ngedrop lagi, sekarang dirawat di rumah sakit Palabuhanratu. Dari semalam pendarahan. Masuk rumah sakit pukul 02.00 WIB. Sekarang juga ngedrop," kata Feri dikutip Suarabogor.id dari sukabumiupdate.com - media jaringan - Suara.com, Senin (15/2/2021).

Feri menjelaskan, sampai saat ini istrinya belum bisa menyusui ketiga anak kembarnya, karena kondisi kesehatannya yang semakin melemah.

"Kekurangan ASI. Sampai sekarang belum keluar ASI-nya. Mamahnya ngedrop terus, tapi alhamdulillah untuk kondisi ketiga anak kembar baik-baik saja," jelasnya.

Feri juga kini mengaku sedang kebingungan. Istrinya dirawat, ketiga anak kembarnya butuh perhatian penuh. Belum lagi anak sulungnya yang perempuan, Ratu Yulistia Ramadani (3,5 tahun) juga masih butuh perhatian.

Sementara ia yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang sayur keliling belum bisa banyak beraktivitas.

"Saya sehari-hari ngampas sayuran harian. Sekarang mah penghasilan enggak tentu, malah menurun. Biasa saya ngampas dalam satu minggu itu 3 sampai 4 hari, sekarang mah 2 hari saya ngampas dalam satu minggu. Itu juga pasarnya lagi sepi karena ada Corona itu," kata Feri lagi.

"Banyak razia masker, jadi masyarakat mungkin enggak keluar belanja di pasar. Sejak istri melahirkan saya diem dulu membantu istri, nyuci pakaian anak, mengepel dan lainnya, karena istri kan harus istirahat dulu, masih lemah," imbuhnya.

"Kalau kebutuhan pakaian anak, popok, susu formula, kemarin pas habis lahiran juga kan dikasih susu dari rumah sakit, sudah habis. Sekarang kan harus naik ganti ke susu formula, tapi kemarin enggak kebeli," pungkas Feri.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami