search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Alat Rapid Test Antigen Buatan NTB Diklaim Lebih Baik dari Produk Pasaran
Kamis, 25 Februari 2021, 23:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Universitas Mataram (Unram) bersama dengan Laboratorium Hepatika Bumi Gora Nusa Tenggara Barat berhasil menciptakan alat rapid test antigen yang diberi label 'ENRAM'. 

Sensitivitas dan spesifitas Enram ini, dikatakan lebih baik dari salah satu alat tes cepat rapid test antigen yang sudah beredar di pasaran.

Rektor Unram Prof Lalu Husni, menjelaskan bahwa temuan ini merupakan bagian dari riset dan inovasi, yang menjadi kebijakan pemerintah, dalam mendorong perguruan tinggi (PT) untuk melakukan penelitian, penemuan dan inovasi, terutama di era pandemi Covid ini.

"Riset ini inovasi, memantik PT untuk menciptakan hasil karya yang mampu mengatasi persoalan di masa Covid, sehingga kita mampu mandiri," kata Rektor Unram, saat acara peluncuran perdana Enram, di Kantor Gubernur NTB, Kamis (25/2).

Rektor Unram mengapresiasi Tim Rumah Sakit Unram bersama Tim Laboratorium Hepatika Bumi Gora, yang telah terus berkreasi dan berinovasi membantu daerah bahkan bangsa dan negara.

"Selamat kepada tim yang telah bekerjasama dan kolaborasi," ucapnya.

Kepala Laboratorium Hepatika Bumi Gora, Prof Mulyanto yang menginisiasi riset dan penelitian untuk menciptakan alat rapid test antigen menjelaskan, setelah membuat alat rapid test antibody bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada dan Padjajaran yang dinamai RIGHA, Hepatika ditantang oleh Gubernur NTB, untuk membuat inovasi menciptakan alat rapid test antigen bekerjasama dengan Universitas Mataram.

Sehingga menurutnya, Hepatika terus berikhtiar melakukan penelitian dan riset. Dari usaha tersebut, menghasilkan produk rapid test antigen untuk COVID-19.

 "Kami yang mempoduksi produk, kemudian hasilnya dievaluasi oleh Unram," kata Profesor Mul.

Produk karya NTB ini telah melalui proses seperti validasi dan uji lainnya. Untuk menguji akurasinya alat ini dibandingkan dengan sampel virus menggunakan PCR dan anti virus yang telah beredar atau komersil lainnya. Hasilnya kata Profesor Mul, sangat memuaskan. 

Sensivitasnya dan spesifitasnya lebih baik dari salah satu alat tes cepat yang beredar di pasaran. Akurasi alat ini sensivitasnya sekitar 91 persen, dengan spesifitasnya sekitar 96 persen. Artinya, dapat mendeteksi paling tidak dari 100 pasien positif, sejumlah 91 orang yang dapat dideteksi dengan produk ini.

"Kalau tidak dapat dideteksi dengan alat ini, artinya jumlah virusnya sangat rendah dan tidak menular. Dibanding dengan produk lain ada yang sensivitasnya 80 persen. Produk ini juga merupakan hasil dari uji coba dengan dua produk alat komersial sebagai pembanding. Namun lebih bagus kita," tegasnya.

Selain itu juga, alat ini tergolong murah dengan harga kurang lebih Rp100.000 dan dapat langsung mendapatkan hasil sekitar 15 menit.

"Pembuatan alat bahannya sama dan cepat, lebih mudah dibanding dengan membuat alat sebelumnya," katanya.

Senada dengan Profesor Mul, Tim Peneliti dari Rumah Sakit Unram, Muhammad Rizki, menjelaskan bahwa hasil uji validasi yang dilakukan oleh Unram dengan membandingkan sampel yang sama dengan produk komersial menunjukkan bahwa hasil yang positif pada produk komersial juga positif pada produk Lab Hepatika. 

Sebaliknya, hasil negatif pada produk komersial tersebut, menunjukan hasil negatif juga pada produk Hepatika.

Ia juga menjelaskan, bahwa sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut dibandingkan dengan tes PCR, lagi-lagi hasilnya tetap konsisten. Jadi dengan hasil tersebut dapat disimpulkan, bahwa kualitas produk Hepatika tidak kalah dengan produk komersil lainnya.

"Artinya, hasil deteksi produk komersial, dapat dideteksi oleh produk yang dikembangkan oleh Hepatika," katanya.

Rencananya, akhir Maret 2021 alat rapid test Enram produk NTB ini akan diproduksi lebih banyak lagi. Yakni dengan target 50 ribu  alat Enram akan diproduksi.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami