search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ayah Dewa Agung Krisna Baru Menyadari Pertanda Ini Sebelum Anaknya Meninggal
Sabtu, 3 April 2021, 13:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Berselang beberapa hari meninggal anaknya di sekolah, sang ayah, Dewa Artana baru menyadari sejumlah pertanda kepergian almarhum. 

Pertanda yang pertama, kata dia, sebelum kejadian, Dewa Agung Krisna Juli Artawan sempat meminta ayahnya agar memetik bunga cempaka putih yang tumbuh di halaman rumah. 

“Minta bunga cempaka, tumben minta. Dipakai muspa di Merajan. Tetap setiap kali berangkat sekolah pasti sembahyang dulu di Merajan, tapi ini tumben minta bunga cempaka,” kenang bapak dua anak ini. 

Selain orang tua, Dewa Krisna meninggalkan seorang adik laki-laki yang juga bersekolah di SMPN 1 Ubud. “Selisih dua tahun, adiknya baru kelas I SMP,” imbuh Dewa Artana. 

Kepada orang tua, almarhum sebelum meninggal juga sempat spontan meminta agar menjaga adiknya ini dengan baik. “Pas jalan ke sekolah. Tyang diminta baik-baik jaga adik. Melang runguang adik e, Ode ten yang penting adik e. Mungkin itu sudah pertanda tapi tyang tidak menyadari,” ungkapnya.

Sebelumnya, Polisi menyarankan otopsi untuk mengetahui kepastian penyebab meninggalnya Dewa Agung Krisna yang merupakan siswa SMP Negeri 1 Ubud ini di sekolah saat bersiap belajar tatap muka. 

Namun keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah. “Bagaimana pun dia sudah pergi, kalaupun otopsi ada hasil. Akan banyak muncul hal negatif yang tidak tyang inginkan, lebih baik tyang ikhlaskan,” ucap Dewa Artana. 

Jasad almarhum saat ini sudah disemayamkan di rumah duka. Rencana pemakaman dilakukan pada Sukra Pon Julungwangi, Jumat (2/4) sekitar pukul 18.00 WITA di Setra Adat Pejeng Kawan. “Mependem,” imbuh Dewa Artana.

Meninggalnya almarhum di usia muda membuat keluarga besarnya di Banjar Dukuh Griya, Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring berduka. Apalagi semasa hidup, Dewa Agung Krisna dikenal ramah, sopan, mudah bergaul dan aktif berkesenian. 

“Dode suka megambel, sejak kelas II SD sudah belajar ngerindik,” jelas Dewa Artana. 

Anaknya juga tercatat sebagai anggota Sanggar Gita Semara Peliatan Ubud. Bersama sanggar ini, Dewa Krisna sempat mekendang menyambut kedatangan Presiden Jokowi pada acara IMF di Nusa Dua.

Dalam keseharian, Dewa Krisna juga pandai bergaul gemar mengajari adik dan teman-temannya megambel. 

“Sering timpalne muruk meriki. Memang seneng megambel sejak kecil. Selonding, napi je,” ujar suami dari Anak Agung Rai Sasih ini.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami