search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sosok Perbekel Wanita di Desa Sibang Kaja: Pekerjaan Bukan Sebagai Beban
Kamis, 22 April 2021, 23:05 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Di masa saat ini perempuan tidak hanya mengurus kebutuhan rumah tangga saja melainkan telah menunjukkan diri menjadi pemimpin yang mampu mengayomi.

Tentu hal tersebut merupakan salah satu wujud melanjutkan perjuangan Ibu Raden Ajang Kartini yang diperingati pada, Rabu (21/4). Adapun salah satu sosok wanita mengambil peran tersebut salah satunya berasal dari Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Badung Ni Nyoman Rai Sudani

Dirinya sebelumnya merupakan mantan bidan yang saat ini menjabat sebagai Perbekel Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Badung selama dua kali periode (2013-2019, 2021-2027). Menurutnya menjadi pemimpin memang ada suka dukanya. Akan tetapi, tetap menjalani segala tugas dan tanggung jawab dengan sukacita. 

Adapun Prinsip utama dipegang adalah tidak menjadikan pekerjaan itu sebagai beban. Dengan demikian, kita akan bisa menikmati dan mencintai pekerjaan. 

“Saya sendiri memang suka tantangan. Saya tidak pernah berpikir bahwa tantangan ini saya harus jadikan beban. Pekerjaan itu harus kita cintai, sehingga bagaimanapun sulitnya saya yakin pasti ada jalan,” jelasnya.

Di sisi lain sebagai perempuan yang berumah tangga dan juga sebagai seorang ibu tetap mendapat dukungan dari keluarga. Meski sibuk melayani masyarakat setiap hari, tentu tetap mengatur diri dan waktu untuk keluarga juga.

"Meskipun jadi perbekel, saya tetap mengatur diri. Berbagi pekerjaan rumah dengan mantu. Saya berusaha jaga komunikasi dengan anak-anak, walaupun sempat diminta maju lagi, karena tidak setiap saat bisa ketemu dengan anak, mantu, cucu. Tapi setelah saya rapatkan anak-anak dan beri pengertian, mereka setuju dan merestui langkah saya,” katanya.

Sudani berpesan khususnya kepada perempuan agar jangan takut bermimpi dan melangkah. Sebab dia meyakini, tidak ada hal yang berat untuk dihadapi jika ada niat dan terus belajar.

"Bahkan ketika saya sempat mau mundur itu, saya sempat mencari tokoh-tokoh perempuan yang ada di Sibang Kaja agar maju nyalon perbekel. Sebagai perempuan kita tidak lemah. Sepanjang terus mau belajar, saya yakin perempuan juga bisa melakukannya apa yang laki-laki bisa kerjakan. Sebaliknya, apa yang perempuan lakukan belum tentu semua bisa dikerjakan oleh laki-laki,” pungkasnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami